Lifestyle
Rabu, 19 Juli 2023 - 16:10 WIB

Kenali Akibat Terlalu Bucin ke Pasangan seperti Dialami Meylisa Zaara

Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi memberikan hadiah untuk pasangan. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Selebgram Meylisa Zaara mengakui akibat dirinya selama ini terlalu bucin kepada suaminya, alhasil  rumah tangganya justru berakhir tidak sesuai impian. Dia mendapatkan KDRT setelah memergoki sang suami selingkuh dengan sesama jenis. Bagi kamu yang sedang jatuh cinta, simak ulasannya di tips relationship kali ini.

Istilah bucin alias budak cinta sering digunakan untuk menyebut seseorang yang memuja pasangannya terlalu berlebihan.  Orang seperti ini rela melakukan apapun demi menyenangkan hati pasangan, meski harus mengorbankan kenyamanan dan kesenangannya sendiri.

Advertisement

Dikutip dari halodoc.com pada Rabu (19/7/2023), menurut psikolog Wulan Suci Mokobombang M.Psi istilah bucin dalam psikologi adalah codependent relationship.  Ini merujuk pada sejenis hubungan disfungsional, di mana satu orang menjadi penjaga dan orang lain mengambil keuntungan. Orang yang menjadi penjaga ini memiliki ketergantungan yang tinggi pada seseorang.

Sebelum mengetahui akibat atau dampak terlalu bucin, ketahui pula ciri-ciri codependent relationship yaitu:

Advertisement

Sebelum mengetahui akibat atau dampak terlalu bucin, ketahui pula ciri-ciri codependent relationship yaitu:

– Selalu ingin menyenangkan dan membahagiakan pasangan sepanjang waktu. Bahkan tidak bisa menolak atau berkata tidak pada permintaan pasangan.
– Tidak ada batasan dan ingin selalu terlibat dalam aktivitas pasangan sehari-hari.
– Orang yang bucin merasa harus mengurus pasangan setiap saat, bahkan hingga hal-hal remeh.
– Sering tidak menyadari keinginan dan kebutuhannya sendiri.
– Merasa ketergantungan dan selalu membutuhkan pasangannya.

Membahagiakan pasangan, ingin selalu bersama dan ada untuknya tentu hal yang baik. Namun jika terlalu bucin, tentu akibatnya tidak baik. Menurut Wulan, efek berkelanjutan dari fenomena bucin dapat merugikan diri sendiri dan pasangan.  Menjadi bucin, menurut Wulan, tentunya salah. Karena perasaan yang berlebihan itu tidak sehat.

Advertisement

Kenapa bisa sampai begitu? Ikhsan mengatakan seseorang bisa bersikap demikian ketika ia melihat pasangannya sebagai sosok yang sangat ideal dan terbaik untuk dirinya sendiri.

Pada dasarnya, rela berkorban untuk pasangan merupakan perilaku yang normal, kok. Misalnya, ketika kita rela membatasi jatah jajan guna menabung untuk liburan bersama atau untuk merencanakan pesta pernikahan Itu contoh yang bisa dikategorikan pengorbanan yang normal.

Hanya, ada beberapa kondisi di mana pengorbanan terlalu bucin menjadi negatif dan pada akhirnya akibatnya justru merugikan diri sendiri. “Bucin dikatakan buruk jika sudah merugikan diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Misalnya, sampai mengabaikan banyak aktivitas yang jauh lebih penting hanya untuk bersama pasangan kita,” tuturnya dikutip dari klikdokter.com pada Rabu (19/7/2023).

Advertisement

“Selain itu, orang tersebut sebenarnya merasa tertekan dan merasa tidak nyaman saat mencoba memenuhi yang diinginkan pasangannya, itu menandakan sudah bucin yang negatif,” tambahnya.

Tak hanya itu, apabila sudah mengalami bucin dengan kondisi negatif, seseorang relatif memiliki kepercayaan diri yang rendah. Umumnya orang tersebut akan tunduk dan rela melakukan apa saja yang diminta oleh pasangannya.  “Bukan takut untuk mengambil keputusan sendiri, tapi orang tersebut lebih takut membuat pasangannya marah atau tidak setuju dengan pendapat yang dimiliki. Kalau sudah sampai tahap seperti ini, maka ini sudah masuk dalam hubungan yang tidak baik,” kata Ikhsan.

Akibat terlalu bucin juga bisa menimbulkan stres dan hubungan asmara tak sehat. “Dampaknya bisa membuat stres sendiri bagi si orang tersebut. Selain itu, hubungan yang dijalani pun jadi kurang sehat sebenarnya. Satu sisi mungkin pasangan akan senang, namun kalau si individunya sendiri jadi stres pun dampaknya jadi buruk juga, baik untuk hubungannya atau ke relasi orang sekitar,” ujar dia.

Advertisement

Bucin parah juga bisa berdampak kepada kehidupan sosial seseorang. Lagi-lagi, karena orang tersebut fokus menghabiskan waktu atau mewujudkan keinginan pasangannya. Akibatnya, ia jadi kurang berinteraksi dengan teman atau keluarga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif