SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak batuk. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Untuk meningkatkan kewaspadaan orang tua sebaiknya mengetahui seperti apa gejala TBC pada anak. Terlebih di sejumlah daerah seperti Karanganyar dan Sukoharjo terjadi peningkatan tren. Untuk menjaga kesehatan anak, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Di Karanganyar TBC usia anak periode Januari hingga 27 November 2028 tercatat ada sebanyak 203 orang. Dikutip dari Solopos.com, jumlah anak terpapar TBC, meningkat dari tahun ke tahun. Kasus TBC anak pada 2019 hanya sembilan anak, 2020 ada 12 anak, sempat turun di 2021 dengan 11 anak. Namun kasus kembali naik di 2022 menjadi 141 anak dan hingga 27 November ini sudah ada 203 anak terpapar TBC.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Di Sukoharjo, kasus pada anak mencapai 537 kasus dari target temuan sebanyak 205 kasus. Jumlah tersebut dilihat dari konfirmasi klinis sebanyak 64% dan terkonfirmasi bakteriologis sebesar 36%.

Dikutip dari ciputrahospital.com pada Kamis (30/11/2023), TBC pada anak seringkali sulit diidentifikasi karena gejalanya bisa mirip dengan penyakit lain atau mungkin tidak begitu jelas. Namun, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai seperti:

1. Nafsu Makan Berkurang

Salah satu gejala umum TBC pada anak adalah penurunan nafsu makan. Penurunan nafsu makan ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

2. Berat Badan Turun Drastis

Gejala TBC pada anak lainnya yaitu kehilangan berat badan drastis. Anak-anak yang mengalami penyakit TBC cenderung kehilangan berat badan dengan cepat tanpa alasan yang jelas. Bahkan jika pola makan mereka tetap normal atau sedikit berkurang. Hal ini karena infeksi TBC dapat menyebabkan peradangan dan mengganggu proses penyerapan nutrisi dalam tubuh.

3. Batuk dalam Jangka Waktu Lama

Batuk yang berlangsung dalam jangka waktu lama, terutama lebih dari 3 minggu dapat menjadi gejala awal TBC pada anak. Batuk ini mungkin semakin parah seiring berjalannya waktu dan bisa menjadi kering atau disertai dengan dahak. Batuk terus menerus >2 minggu dan tidak kunjung sembuh bisa menjadi pertanda adanya infeksi pada paru-paru.

4. Tubuh Lemas

Anak-anak yang terinfeksi TBC sering mengalami perasaan lemas dari biasanya. Mereka mungkin merasa mudah lelah, lesu, dan kurang berenergi. Hal ini bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari mereka dan mengurangi kemampuan untuk bermain atau belajar seperti biasa.

5. Demam Lebih dari 2 Minggu

Gejala selanjutnya adalah demam yang berlangsung lebih dari 2 minggu tanpa alasan yang jelas. Demam ini mungkin bersifat persisten. Artinya, demam tidak kunjung mereda meskipun anak sudah minum obat penurun panas. Demam dapat terjadi dalam fluktuasi, naik turun dalam rentang suhu tertentu.

6. Berkeringat di Malam Hari

Fenomena berkeringat di malam hari adalah gejala khas pada TBC, anak-anak yang terinfeksi penyakit ini seringkali mengalami keringat yang berlebihan, terutama di malam hari saat mereka tidur. Keringat ini bisa begitu parah sehingga pakaian dan sprei tempat tidur mereka menjadi basah.

7. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Kelenjar getah bening adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang membantu melawan infeksi. Pada anak-anak yang terinfeksi TBC, kelenjar getah bening dapat membengkak sebagai respons terhadap infeksi. Pembengkakan ini umumnya terjadi di daerah leher atau di tempat-tempat lain di tubuh. Kelenjar getah bening yang membengkak bisa terasa keras dan nyeri saat disentuh.

8. Sesak Nafas

Pada beberapa kasus TBC yang lebih parah, terutama ketika infeksi menyebar ke paru-paru dengan luas, anak-anak dapat mengalami kesulitan bernapas atau sesak nafas. Hal ini terjadi karena peradangan dan kerusakan yang disebabkan oleh infeksi TBC dalam paru-paru dapat menghambat aliran udara dan pertukaran oksigen.

9. Batuk Berdarah

Salah satu gejala TBC pada anak yang lebih serius adalah batuk berdarah atau hemoptisis. Ketika infeksi TBC merusak jaringan di paru-paru, pembuluh darah kecil di area tersebut dapat pecah. Kondisi ini menyebabkan darah bercampur dengan dahak atau ludah yang dikeluarkan saat batuk. Batuk berdarah ini bisa menjadi tanda adanya kerusakan pada paru-paru akibat infeksi TBC yang sudah cukup parah.

10. Pertumbuhan Terhambat

Anak-anak yang terinfeksi TBC dapat mengalami hambatan pertumbuhan dan perkembangan fisik. Infeksi ini dapat mengganggu penyerapan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal sehingga anak mungkin tidak tumbuh sebagaimana mestinya. Pertumbuhan berat badan lambat, tinggi badan kurang optimal, dan perkembangan fisik yang terhambat adalah gejala yang bisa muncul pada anak dengan TBC.

Selain tahu gejala TBC pada anak, ketahui pula penyebabnya adalah infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri ini dapat menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Anak-anak memiliki sistem kekebalan yang masih berkembang, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi ini. Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko adalah paparan kepada seseorang yang sudah terinfeksi TBC, lingkungan yang tidak higienis, atau kurangnya akses terhadap perawatan medis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya