Lifestyle
Rabu, 8 November 2023 - 17:06 WIB

Kenali Warna dan Ciri-Ciri Urine yang Sehat

Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi berkemih. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Untuk mendeteksi kesehatan tak ada salahnya mengenali warna dan ciri-ciri urine yang sehat. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Urine adalah cairan limbah yang diproduksi oleh ginjal dan dikeluarkan melalui saluran kemih. Warna urine dapat bervariasi, mulai dari kuning pucat hingga kuning gelap, tergantung pada banyak faktor seperti kadar hidrasi tubuh, makanan atau minuman yang dikonsumsi, penggunaan obat-obatan, dan kondisi medis tertentu.

Advertisement

Urine terdiri atas berbagai macam zat, mulai dari air, elektrolit, serta limbah penyaringan oleh ginjal. Sementara itu, warna urine berasal dari berbagai asupan yang dikonsumsi seseorang.

Dikutip dari siloamhospitals.com pada Rabu (8/11/2023), berikut adalah penjelasan mengenai macam-macam warna urine agar kamu mengetahui mana yang sehat dan tidak:

Advertisement

Dikutip dari siloamhospitals.com pada Rabu (8/11/2023), berikut adalah penjelasan mengenai macam-macam warna urine agar kamu mengetahui mana yang sehat dan tidak:

1. Kuning Pucat atau Tua

Kuning pucat atau kuning tua menunjukkan warna urine yang sehat dan normal, hal ini menandakan bahwa hidrasi tubuh terjaga dengan baik. Secara umum, urine memang berwarna kuning karena dipengaruhi oleh urochrome/urobilin, yaitu pigmen yang dihasilkan dari pemecahan sel darah oleh organ hati dan dibuang melalui urine.. Selain itu, warna kuning pada urine juga bisa disebabkan oleh kadar vitamin B yang tinggi dalam tubuh.

2. Bening/Transparan

Bening/transparan juga menjadi salah satu ciri warna urine yang sehat. Warna ini menandakan bahwa tubuh mendapatkan asupan cairan lebih banyak dari rekomendasi kebutuhan cairan tubuh harian. Hal ini terbilang ideal karena berarti tubuh terhidrasi dengan baik.

Advertisement

3. Oranye

Warna urine oranye sebenarnya menandakan bahwa tubuh mengalami dehidrasi, sehingga tergolong sebagai warna urine yang abnormal. Meski begitu, urine berwarna oranye bisa juga dipengaruhi oleh konsumsi makanan atau obat-obatan tertentu, seperti obat pencahar dan peradangan. Kondisi ini juga bisa menandakan adanya gangguan pada hati atau saluran empedu, terutama jika disertai feses berwarna terang.

4. Kuning Gelap

Pada beberapa kasus, warna urine kuning gelap atau pekat menandakan kondisi dehidrasi ringan. Jika mengalami kondisi ini, sebaiknya segera tambah asupan cairan tubuh agar warna urine kembali normal secara perlahan.

5. Biru/Kehijauan

Meski umumnya berwarna kekuningan, urine juga bisa berwarna biru atau kehijauan karena pengaruh warna makanan atau obat-obatan seperti suplemen vitamin B, prometazin, atau cimetidine. Meski begitu, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis, seperti:

Advertisement

– Infeksi saluran kemih yang disebabkan bakteri pseudomonas.
– Hiperkalsemia ringan.
– Kelainan bawaan yang langka, seperti sindrom popok biru (Blue Diaper Syndrome).

6. Kemerahan

Warna kemerahan pada urine, terutama yang disertai dengan timbulnya rasa nyeri dan munculnya darah, maka patut diwaspadai karena ciri yang tidak sehat. Ini bisa menjadi salah satu gejala gangguan sistem urinaria, seperti pembesaran prostat, batu ginjal, dan tumor di kandung kemih atau ginjal.

Namun kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan apabila warna merah tersebut disebabkan oleh makanan yang Anda konsumsi seperti buah naga, buah bit, dan buah berry. Sebab buah-buahan tersebut dapat membuat urine berwarna kemerahan.

Advertisement

Sementara itu, sejumlah obat yang berpengaruh pada warna kemerahan pada urine adalah obat antibiotik untuk tuberkulosis atau obat pencahar.

7. Cokelat

Apabila warna urine sudah berubah menjadi cokelat, maka tandanya tubuh sedang mengalami dehidrasi berat. Selain dehidrasi, warna cokelat juga disebabkan oleh obat-obatan atau makanan, seperti kacang fava dan lidah buaya.

Meski begitu, urine cokelat juga perlu diwaspadai sebagai salah satu tanda dari beberapa kondisi medis berikut ini:
– Infeksi saluran kemih.
– Gangguan organ hati dan ginjal.
– Penumpukan bahan kimia yang menyebabkan urine berkarat (porfiria).

8. Keruh

Urine berwarna keruh sering kali menandakan adanya masalah kesehatan, seperti infeksi saluran kemih, gangguan ginjal, gejala penyakit kronis, atau gejala dehidrasi. Pada wanita yang sedang hamil, urine keruh perlu segera dikonsultasikan pada dokter karena bisa menandakan adanya gangguan kehamilan, salah satunya preeklamsia.

Setelah memahami mengetahui aneka warna, lantas bagaimana warna urine yang sehat? Warna urine merupakan indikator penting yang dapat membantu dokter mendiagnosis gangguan kesehatan tertentu. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, warna urine yang sehat umumnya adalah bening, kuning muda, hingga kuning tua.

Selain berdasarkan warna, adapun ciri-ciri urine yang sehat lainnya sebagai berikut:

– Bau urine: Urine memiliki bau khas yang berasal dari amonia dan juga limbah yang dikeluarkan oleh ginjal. Meski begitu, bau urine yang sehat umumnya sangat ringan, bahkan terkadang tidak berbau. Hal ini dikarenakan urine sehat memiliki kandungan air lebih tinggi daripada limbah. Sementara itu, urine abnormal cenderung berbau menyengat karena mengandung produk limbah yang tinggi.

– Frekuensi buang air kecil: Orang sehat umumnya buang air kecil sebanyak 6 kali–8 kali dalam sehari, namun frekuensi 4–10 kali juga masih tergolong normal, selama tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Perlu diketahui, frekuensi buang air kecil seseorang dapat dipengaruhi oleh usia, asupan cairan, jenis minuman yang dikonsumsi, ukuran kandung kemih, kehamilan, hingga konsumsi obat-obatan tertentu.

– Volume urine: Normalnya, jumlah urine yang dikeluarkan tubuh dalam satu hari adalah sekitar 600–2000 mL (bergantung dengan asupan cairan per hari). Setiap orang mungkin memiliki volume urine yang berbeda, tergantung dari kondisinya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif