SOLOPOS.COM - Ilustrasi bermalas-malasan di tempat tidur. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Tren bed rotting dilakukan generasi Z atau Gen Z yang mungkin merasa jenuh dengan aktivitas keterlibatan sosial. Aktivitas apakah itu? Untuk menjaga kesehatan mental dan fisik anak, simak ulasannya di tips parenting kali ini.

Melalui health.com, Jumat (28/7/2023) waktu setempat, para ahli setuju bahwa penting untuk memanjakan diri dalam perawatan diri untuk mengelola stres dan meningkatkan energi. Perawatan diri penting untuk kesehatan fisik dan mental seseorang, termasuk praktik bed rotting.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

“Orang-orang ini mungkin menggunakan praktik ini untuk memberi diri mereka kesempatan untuk mengisi ulang baterai mereka,” kata psikolog di NewYork-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center, Cortney DeAngelis, PsyD, dikutip dari Antara pada Minggu (30/7/2023).

Lalu apakah tren bed rotting yang sedang ngetren di kalangan gen Z? Ini merupakan aktivitas di tempat tidur dalam waktu tertentu bukan untuk tidur, tetapi untuk melakukan aktivitas pasif sebagai perawatan diri dan populer dilakukan oleh gen Z.

Dalam dosis kecil, bed rotting dapat menenangkan tubuh dan membantu meredakan stres serta kelelahan, terutama bagi orang yang bekerja berjam-jam yang menuntut fisik atau mental mereka. Berbaring di tempat tidur dikenal sebagai cara untuk bersantai, sehingga dapat membuat seseorang untuk berbaring tanpa merasa bersalah.

Tren bed rotting dapat bermanfaat bagi beberapa orang dalam jangka pendek, tetapi hal tersebut perlu menjadi perhatian jika berlangsung lebih dari satu atau dua hari. Asisten profesor psikiatri klinis di Columbia University Irving Medical Center/New York State Psychiatric Institute, Ryan Sultan, MD mengatakan jika bed rotting menjadi kebiasaan, hal tersebut dapat menjadi tanda depresi atau masalah kesehatan mental lainnya.

“Penting untuk memperhatikan hal tersebut dan tidak membiarkan bed rotting menjadi pola perilaku,” kata Sultan.

Sepakat dengan Sultan, DeAngelis mengatakan jika menghabiskan terlalu lama di tempat tidur juga membatasi waktu yang dapat dihabiskan untuk berhubungan secara bermakna dengan teman atau orang yang dicintai. Dan jika seseorang berhenti terlalu lama tanpa menyelesaikan tugas atau bersekolah atau bekerja, hal itu pada akhirnya bisa membuat orang tersebut merasa lebih stres.

“Saya akan mengingatkan bahwa lebih sedikit lebih baik dalam konsep bed rotting dan melakukan ini dalam jumlah sedang itu penting,” kata DeAngelis.

Selain lamanya sesi bed rotting apa yang dilakukan di tempat tidur juga memengaruhi kesehatan seseorang. Praktik tersebut dapat menjadi masalah jika sebagian besar waktu bed rotting dihabiskan untuk tidur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya