SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibu melahirkan. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Ketahui waktu terbaik untuk KB setelah melahirkan. Hal ini bertujuan supaya Anda tidak kebobolan atau hamil lagi. Simak ulasannya di kabar sehat kali ini.

Penggunaan alat kontrasepsi biasanya mulai dipertimbangkan setelah ibu melahirkan bayi.  Keengganan untuk hamil sementara waktu sembari mengurus si kecil biasanya menjadi alasan penggunaan KB bagi ibu setelah persalinan.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Namun biasanya para ibu melakukan KB alami yakni menyusui bayi dengan ASI eksklusif.  Menyusui ASI eksklusif kepada bayi untuk mencegah kehamilan dikenal dengan nama metode amenore laktasi.  Amenore laktasi termasuk metode kontrasepsi atau KB alami setelah melahirkan karena mengandalkan kerja hormon oksitosin.

Dikutip dari hellosehat.com pada KAmis (29/2/2024), pelepasan hormon oksitosin yang meningkatkan produksi ASI tersebut dapat membantu menghambat kerja hormon yang bertugas untuk merangsang terjadinya ovulasi.

Semakin kecil kemungkinan proses ovulasi (pelepasan sel telur) terjadi, semakin kecil pula kemungkinan ibu untuk hamil lagi setelah melahirkan.  Selama masa tersebut ibu juga tidak mengalami menstruasi atau haid setelah melahirkan.

Ibu mungkin mengalami perdarahan normal usai melahirkan yang disebut sebagai lokia atau darah nifas.
Meski menyusui disebut-sebut bisa menjadi KB alami setelah melahirkan, tidak semua ibu mampu menjalani metode amenore laktasi tersebut.

Untuk mengetahui kapan waktu terbaik untuk KB setelah melahirkan tergantung dari jenis-jenis alat kontrasepsi yang Anda gunakan, berikut ini ulasannya:

1. Pil KB kombinasi, cincin vagina, dan koyo KB

Jika Anda memilih untuk menggunakan pil KB kombinasi, cincin vagina, dan koyo KB, penggunaan KB ini dari 21 hari setelah melahirkan.

Namun, hal ini bisa dilakukan hanya bila Anda sedang tidak menyusui bayi.  Sementara itu, apabila ternyata Anda menyusui bayi, sebaiknya Anda menunggu waktu lebih lama untuk mulai menggunakan salah satu dari tiga alat KB tersebut setelah melahirkan.

Ini karena ketiga alat KB tersebut mengandung hormon sintetis, seperti estrogen.  Permasalahannya yakni hormon sintetis ini dapat memengaruhi produksi ASI di dalam tubuh Anda selama masa menyusui.

Itulah mengapa demi kesehatan Anda dan bayi, alangkah baiknya hindari menggunakan alat kontrasepsi ini sampai rutinitas menyusui benar-benar selesai.

2. Pil KB mini, KB suntik, diafragma, dan kap serviks

Jika Anda ingin menggunakan KB suntik, pil KB mini, diafragma, atau kap serviks, waktu terbaik untuk menggunakan alat kontrasepsi ini sekitar 6 minggu setelah melahirkan.

Kerja dari pil KB kombinasi memang dapat menghambat produksi ASI, tapi melansir dari Mayo Clinic, pil KB mini justru tidak masalah diminum ibu menyusui.  Keempat alat KB tersebut termasuk aman dan tidak memiliki pengaruh terhadap produksi ASI Anda.

Oleh karena itu, keempat alat kontrasepsi ini termasuk KB yang aman untuk ibu menyusui.

3. KB IUD

Bila ibu berencana pakai KB IUD, waktu penggunaannya bisa berbeda lagi. Jika Anda ingin menggunakan alat KB IUD (KB spiral), pemasangan KB ini bisa dilakukan segera setelah melahirkan.

Pemasangan KB IUD setelah melahirkan ini dilakukan agar Anda tidak perlu merasa nyeri berulang kali. Cara ini juga termasuk salah satu cara yang praktis.  Di samping itu, IUD tidak akan mengganggu produksi ASI.

Namun, jika pemasangan KB IUD tidak langsung dilakukan usai melahirkan, bukan berarti Anda tidak bisa menggunakannya beberapa waktu setelahnya.  Anda bisa menunda pemasangan KB IUD dan baru bisa dipasang setidaknya 6-8 pekan  setelah selesai melahirkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya