SOLOPOS.COM - Ilustrasi sumpah pemuda. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2023, biasanya pelajar di Indonesia diminta untuk membacakan puisi yang berkaitan dengan hari bersejarah bagi masyarakat Indonesia tersebut.

Di setiap tanggal 28 Oktober, masyarakat Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda (HSP). Peringatan tersebut mengingatkan bangsa Indonesia terhadap sejarah perjuangan seluruh elemen pemuda Indonesia yang telah menebar semangat menjaga jiwa patriotisme dan berhasil menyatukan visi kebangsaan, dan melahirkan sebuah komitmen kebangsaan, yaitu bertumpah darah satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, serta menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Pada tahun ini, pemerintah melalui Kemenpora telah merilis tema Bersama Majukan Indonesia dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda 2023.

Nah, untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2023, pelajar bisa membacakan puisi nan indah berikut ini, karya dari Chairil Anwar yang dikutip dari Bisnis.com.

Puisi Hari Sumpah Pemuda

Diponegoro Karya Chairul Anwar

Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

Maju
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati
Maju.

Bagimu Negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju.
Serbu
Serang
Terjang

Prajurit Jaga Malam karya Chairil Anwar

Waktu jalan
Aku tidak tahu apa nasib waktu?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras
Bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
Kepastian
Ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu
Waktu jalan
Aku tidak tahu apa nasib waktu

Aku karya Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya