SOLOPOS.COM - Ilustrasi nasi goreng (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Sindrom nasi goreng belakangan ini ramai di media sosial dan membuat publik bertanya-tanya apa sih itu sindrom nasi goreng?

Beberapa hari terakhir publik digegerkan dengan istilah sindrom nasi goreng. Istilah tersebut viral di TikTok. Sindrom ini dikaitkan dengan meninggalnya seorang pemuda di tahun 2008 karena mengonsumsi pasta sisa yang dipanaskan kembali.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pasta sisa itu sudah didiamkan selama lima hari di suhu ruang. Oleh pemuda tersebut, pasta tersebut dipanaskan kembali dan 10 jam kemudian dia meninggal dunia. Sebelum meninggal, dia mengeluh mual, sakit perut, diare, hingga muntah.

Lalu, apa sih sebenarnya sindrom nasi goreng itu?

Mengutip penjelasan di akun TikTok @hellosehatofficial, sindrom nasi goreng merupakan sebutan keracunan akibat konsumsi makanan sisa pati atau karbohidrat, seperti nasi maupun pasta yang dipanaskan.

Keracunan tersebut disebabkan oleh bakteri Bacillus cereus. Secara umum, orang yang mengalami infeksi bakteri ini akan muncul gejala mual, sakit perut, dan muntah. Namun, jika infeksinya parah bisa menyebabkan kematian.

Berdasarkan informasi di laman resmi Singapore Food Agency, Bacillus cereus merupakan bakteri pembentuk spora yang juga banyak ditemukan di tanah dan lingkungan. Bakteri ini dapat tumbuh di dalam makanan dan menghasilkan racun yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Bakteri ini juga tahan terhadap panas dan tidak mudah rusak saat dimasak. Artinya, meski nasi goreng dipanaskan kembali, seseorang bisa terkena sindrom nasi goreng.

Setelah mengetahui apa itu sindrom nasi goreng, agar terhindar dari infeksi bakteri ini, masyarakat disarankan untuk tidak menyimpan makanan sisa terlalu lama dalam suhu ruang. Hal tersebut bisa membuat mikroba seperti bakteri dan jamur tumbuh subur pada makanan.

Untuk mengakalinya, masyarakat bisa menyimpan makanan sisa di lemari pendingin atau pun freezer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya