SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Memasuki Jumat keempat di November, publik digegerkan dengan istilah Black Friday, sebenarnya apa sih itu?

Istilah tersebut seringkali muncul di akhir tahun, tepatnya di November. Istilah tersebut juga untuk menggambarkan perayaan Thanksgiving dan banyak dikaitkan dengan waktunya berbelanja.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hal ini pun membuat banyak toko offline dan online di AS menawarkan produk mereka dengan diskon tinggi kepada pelanggan. Seringkali, toko buka sangat awal bahkan ada toko yang buka hingga tengah malam. Ada pula toko yang memulai penjualan mereka tepat pada hari Thanksgiving.

Lalu, apa sih sebenarnya Black Friday itu dan bagaimana asal-usulnya?

Mengutip Harpesbazaar.co.id, Black Friday merupakan akhir pekan untuk berbelanja secara besar-besaran di mana orang-orang akan mendapatkan diskon menarik di toko, terutama di Amerika Serikat selama Black Friday berlangsung. Tak hanya di Amerika Serikat, momentum Black Friday ini juga dilakukan di seluruh dunia.

Dilansir Bisnis.com, sebetulnya Black Friday dahulu bukanlah waktu untuk belanja dengan diskon besar-besaran. Penggunaan istilah ini kali pertama digunakan dalam masa krisis keuangan Amerika. Lebih spesifik, krisis pasar emas Amerika pada 24 September 1869.

Dua pemodal terkenal saat itu di Wall Street bekerja sama untuk membeli sebanyak mungkin emas negara. Hal itu mereka lakukan dengan harapan harga emas akan naik dan bisa menjual dengan harga yang bagus. Pada hari Jumat di bulan September itu, konspirasi akhirnya terungkap. Hal itu membuat pasar saham jatuh bebas dan membuat bangkrut semua orang mulai dari baron Wall Street hingga petani. Selain krisis keuangan, kisah yang paling sering dikaitkan di balik tradisi Black Friday yaitu berhubungan dengan para penjual retail.

Saat itu, para pedagang mengalami kerugian (ditandai dengan warna merah) setelah setahun beroperasi. Seharusnya, para pedagang mendapat keuntungan (hitam) karena masa tersebut adalah liburan Thanksgiving. Cerita ini yang banyak diketahui orang-orang. Cerita kelam lain dari Black Friday yaitu terjadi pada 1800-an. Pemilik perkebunan di Amerika Selatan dapat membeli budak dengan harga diskon pada hari setelah Thanksgiving. Namun hal ini dikatakan hanya mitos.

Namun ada versi lain yang menyebut tentang sejarah Black Friday sebagai peristiwa yang tidak menyenangkan. Pada 1950-an, Philadelphia kacau akibat dibanjiri oleh para turis dan warga yang memanfaatkan liburan Thanksgiving (hari Jumat) untuk belanja. Kekacauan ini membuat para polisi Philadelphia tidak dapat mengambil libur dan harus bekerja ekstra. Kota tersebut semakin ramai dan tak terkendali akibat adanya pertandingan football antara angkatan laut dan angkatan darat di hari sabtunya.

Bukan hanya kewalahan mengatasi kemacetan, polisi Philadelphia juga harus mengatasi para perampok yang memanfaatkan momen ini karena ramainya toko. Akibatnya, momen ini dipandang negatif. Para pedagang dan pemerintah Philadelphia berusaha mengganti kata Black Friday menjadi Big Friday untuk membawa kesan positif.

Pada akhir 1980-an, para pedagang akhirnya mencari solusi dalam pemanfaatan istilah Black Friday. Mereka mengubahnya menjadi ajang diskon besar-besaran. Mengubah kerugian toko menjadi keuntungan (merah menjadi hitam). Akhirnya, gagasan bahwa sehari setelah Thanksgiving menandai kesempatan ketika toko-toko Amerika akhirnya menghasilkan keuntungan. Sejak perubahan itu, sejarah gelap Black Friday dan Philadelphia mulai dilupakan. Pada hari Jumat setelah Thanksgiving akan ditandai sebagai Black Friday. Toko akan buka lebih awal untuk meraup keuntungan lebih banyak.

Nah, demikian penjelasan mengenai apa itu Black Friday dan sejarahnya di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya