SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar bosan. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO – Bagi sebagian orang bulan Januari 2024 dianggap sebagai bulan paling lama dan lamban dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya, kira-kira kenapa alasannya?

Di media sosial baru-baru ini ramai unggahan yang bernarasikan Januari 2024 terasa lebih lama dan lamban. Bahkan, disebut-sebut bulan ini jauh lebih lama dibandingkan dengan bulan lainnya. Padahal secara teori, Januari 2024 memiliki waktu yang sama dan normal, yakni 31 hari, seperti beberapa bulan lainnya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Namun, hal ini terjadi tanpa sebab. Beberapa ilmuwan menjelaskan fakta menarik yang mengatakan memang Januari terasa lama.

Alasan kenapa bulan Januari 2024 terasa lama ada kaitannya dengan konsep Persepsi Waktu yang sulit dipahami. William Skylark, seorang psikolog dan penulis Time Perception: The Surprising Effects of Surprising Stimuli menjelaskannya dengan sangat baik.

“Waktu mental adalah metrik yang cukup rapuh untuk durasi fisik.” Hal ini menyiratkan bahwa sebagai manusia kita semua mengalami waktu secara berbeda berdasarkan berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Jadi tentu saja bulan Januari terasa panjang, apalagi setelah melewati bulan yang padat seperti Desember. Desember seperti Januari memiliki 31 hari tetapi penuh dengan hari libur dan acara yang dinanti-nantikan sehingga bulan berlalu dengan cepat. Meskipun tidak ada yang bisa dinantikan di bulan Januari selain pekerjaan dan sekolah.

Terkait alasan kenapa Januari 2024 terasa lebih lama, Dr Zhenguang Cai dari University College of London, yang meneliti persepsi Waktu menegaskan, “memulai bulan Januari setelah Natal menimbulkan kebosanan yang menimbulkan kesan bahwa bulan Januari melambat.”

Ketika orang mengatakan waktu terasa berlalu dengan cepat ketika kita sedang bersenang-senang, hipotesis jam dopamin adalah penjelasan yang tepat. Ketika ada tingkat dopamin yang lebih tinggi, neurotransmiter di otak memotivasi dan memberi penghargaan yang mempercepat jam internal kita sehingga membuat waktu terasa bergerak lebih cepat.

Hal ini juga dapat dijelaskan dengan “hipotesis jam dopamin”, yang menyatakan bahwa kadar dopamin yang lebih tinggi membuat waktu terasa berjalan lebih cepat. Dopamin adalah hormon yang dilepaskan oleh otak yang dirangsang oleh kesenangan, kepuasan, pencapaian, dan lain sebagainya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Januari Terasa Sebagai Bulan Terpanjang Sepanjang Tahun, Gara-gara Hipotesis Jam Dopamin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya