SOLOPOS.COM - Kubah Batu di Kompleks Masjidil Aqsa yang dibangun di masa keemasan Kekhalifahan Ummayyah. (Wikimedia.org)

Solopos.com, SOLO — Masjid Al-Aqsa di Yerussalem merupakan tempat bersejarah bagi umat Islam. Bahkan, sejarahnya juga tercatat di Al-Qur’an.

Selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Arab Saudi, umat muslim mempunyai masjid monumental lainnya, yakni Masjid Al-Aqsa. Masjid yang juga dikenal dengan Baitul Maqdis adalah sebuah kompleks di Kota Tua Yerusalem yang di dalamnya terdiri dari banyak situs, di antaranya Kubah Batu (Dome of Rock/Qubbatu Shakhrakh) yang berkubah emas, Masjid Marwani, Masjid Buraq, dan Masjid Qibly. Masjid yang terakhir ini biasa disebut Masjid al-Aqsa karena paling dekat dengan kiblat di Ka’bah, Makkah. Kompleks ini dinamakan Masjidil Aqsa atau Haram al-Sharif.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Masjid satu ini memiliki bangunan yang unik, terutama bagian kubahnya yang berwarna emas. Namun, perlu diketahui masjid yang saat ini berdiri bukanlah masjid yang asli. Pasalnya, Masjid Aqsa yang asli telah rata dengan tanah akibat gempa bumi yang mengguncang Jazirah Arab pada pertengahan abad ke-6.

Masjid Al-Aqsa tercatat dalam Al-Qur’an sebagai masjid tempat Rasulullah naik ke langit untuk menerima perintah salat dari Allah dalam peristiwa Isra Mikraj.

Mengutip sejarah Masjid Al-Aqsa di laman resmi Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), pembangunan kembali Masjid Al-Aqsa dilakukan oleh Khalifah Al-Walid (705-715) dari dinasti Umayyah dan direstorasi oleh dinasti Abbasiyah pada pengujung abad yang sama.

Dinasti Abbasiyah lantas melakukan perubahan pada arsitektur Masjid Al-Aqsa. Misalnya, beberapa bagian pahatan kayu berbentuk bunga yang dulu digunakan sebagai dekorasi masjid, dihilangkan. Arsitektur Masjidil Aqsa selanjutnya bercirikan gaya bangunan atau arsitektur abad pertengahan.

Dalam pembangunan itu, peristiwa Isra Mi’raj yang merupakan perjalanan spiritual nabi selama semalam dari Masjid Haram-Masjid Aqsa lalu ke langit (Sidratul Muntaha) sangat mempengaruhi arsitektur masjid.

Sementara itu, sejarah Masjid Al-Aqsa yang dilansir laman resmi Nahdlatul Ulama (NU online), masjid satu ini pernah menjadi kiblat pertama umat muslim untuk melaksanakan salat.

Setelah itu kiblat salat dipindah ke Masjidil Haram dengan petunjuk dari Allah seperti pengungkapan kisah tentang Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, doa mereka untuk Kakbah dan Makkah, upaya mereka membangun Kakbah, dan perintah membersihkannya untuk digunakan sebagai tempat beribadah kepada Allah. Setelah itu juga diturunkan ayat-ayat Al-Qur’an yang memerintahkan umat Islam untuk menghadap ke arah Masjidil Haram dalam salat mereka.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama Kabupaten Tanah Datar, Masjid Al-Aqsa adalah masjid kedua yang dibangun di muka Bumi. Dalam shahih Muslim dari Hadis Abu Zar Alghifari RA ia berkata: “Aku berkata ya Rasulullah masjid apa yang pertama dibangun? Rasul menjawab: Masjid Al-haram: aku bertanya kemudian apa: Ia menjawab Masjid Al-Aqsha, aku bertanya: berapa jarak antara keduanya” ia menjawab empa puluh tahun dan dimanapun engkau dapatkan salat maka salatlah, itu adalah masjid.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya