SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak peduli kesehatan jantung. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Serangan jantung kerap kali dihubungkan sebagai penyakit orang yang sudah lanjut usia, tapi faktanya serangan jantung juga bisa menyerang di usia muda bahkan anak-anak. Untuk menjaga kesehatan jantung, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Belum lama ini seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dikabarkan meninggal  saat mengikuti lomba lari 5km di sebuah sekolah menengah di Florida, Amerika Serikat. Peristiwa itu pun viral di media sosial.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Remaja tersebut, Knox MacEwen, tampaknya mengalami serangan jantung saat berlari di Sekolah Menengah Everglades pada Sabtu (4/11/2023) waktu setempat. MacEwen sempat dibawa ke rumah sakit oleh Petugas gawat darurat, tetapi tidak dapat diselamatkan.

Sebelumnya juga terdapat beberapa kasus serangan jantung pada anak. Seorang anak usia 8 tahun meninggal dunia karena serangan jantung setelah berlatih bola. Seorang gadis berusia 10 tahun mengalami henti jantung saat menuruni seluncuran taman air yang sudah lama ditunggu-tunggu.

Kemudian, seorang siswa berusia 14 tahun yang duduk di kelas Matematika jatuh ke lantai tanpa sadar. Seorang pemain bola basket sekolah menengah berusia 16 tahun pingsan di lapangan setelah melakukan tembakan penentu kemenangan.

Mengutip healthychildren.org, Selasa (7/11/2023), faktanya, meskipun serangan jantung mendadak jarang terjadi pada orang muda, namun tetap bisa saja terjadi pada anak.  Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sekitar 2.000 anak muda berusia di bawah 25 tahun yang tampak sehat di Amerika Serikat meninggal setiap tahun karena serangan jantung mendadak.

Kematian ini meninggalkan dampak yang sangat besar dan menghancurkan bagi keluarga dan masyarakat. Namun ada cara untuk membantu mengidentifikasi faktor risiko yang dapat membantu mencegah tragedi ini.

Serangan jantung mendadak (sudden cardiac arrest/SCA) adalah keadaan darurat yang mengancam jiwa yang terjadi akibat kehilangan fungsi jantung secara tiba-tiba dan tidak terduga yang menyebabkan hilangnya kesadaran dan pingsan.

SCA bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dalam beberapa menit. Kelangsungan hidup di luar rumah sakit bergantung pada orang-orang di sekitar yang menelepon petugas gawat darurat, serta respons darurat yang cepat seperti penggunaan CPR dan defibrilator otomatis.

Ketika serangan jantung terjadi pada anak muda yang tampak sehat, biasanya tidak ada cedera atau alasan medis yang jelas yang diketahui oleh pasien maupun keluarganya.  Beberapa anak muda yang menderita SCA mungkin pernah mengalami gejala yang berhubungan dengan jantung, seperti sesak napas, nyeri dada, atau pingsan, yang tidak dianggap serius atau sebagai sesuatu yang mengancam nyawa.

Sementara itu, ada pula yang tidak pernah mengalami gejala masalah jantung sama sekali sampai kejadian SCA.

Tidak semua penyebab serangan jantung mendadak pada anak-anak dan dewasa muda diketahui, namun mungkin termasuk berikut ini:

1. Kardiomiopati hipertrofik

Biasanya adalah penyakit keturunan dan sering tidak terdiagnosis, penyakit ini adalah penyebab SCA kardiovaskular paling umum pada orang muda. Sel-sel otot di ruang bawah jantung, yang disebut ventrikel, menebal. Hal ini dapat menyebabkan irama jantung tidak normal, terutama saat berolahraga.

2. Kelainan arteri koroner

Cacat pada cara arteri koroner terhubung ke jantung dapat menyebabkan penurunan suplai darah ke otot jantung saat berolahraga dan menyebabkan serangan jantung termasuk pada anak. Anak muda dengan kelainan arteri koroner biasanya dilahirkan dengan penyakit ini tetapi mungkin tidak merasakan gejala apa pun sampai mereka dewasa.

3. Aritmia primer

Pada orang dengan struktur jantung normal, serangan jantung mendadak terkadang dapat disebabkan oleh kondisi genetik yang tidak terdiagnosis yang memengaruhi impuls listrik jantung.

Hal ini termasuk Long QT Syndrom atau suatu kondisi irama jantung yang dapat menyebabkan irama jantung menjadi cepat dan kacau, atau Sindrom Wolff-Parkinson-White di mana jalur listrik ekstra di jantung menciptakan jalan memutar yang membuatnya memompa dengan sangat cepat.

4. Displasia ventrikel kanan aritmogenik (ARVD)

Dengan kondisi bawaan ini, sebagian jaringan otot jantung digantikan oleh jaringan parut.

5. Miokarditis

Biasanya dipicu oleh infeksi, miokarditis berarti dinding jantung meradang. Sebagian besar kasus miokarditis pada anak-anak terjadi ketika virus seperti enterovirus masuk ke jantung. Hal ini juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur atau parasit, dan reaksi alergi terhadap beberapa obat.

6. Sindrom Marfan

Penyakit jaringan ikat ini dapat menyebabkan robeknya pembuluh darah aorta jantung.  Orang yang lahir dengan kondisi tersebut cenderung tinggi dan memiliki lengan yang panjang, mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya.

7. Commotio Cordis

Ini disebabkan oleh pukulan ke dada tepat di atas jantung pada titik-titik tertentu dalam siklus detak jantung. Ini bisa terjadi pada anak-anak dengan jantung normal. Commotio cordis lebih sering terjadi pada olahraga dengan objek proyektif seperti baseball, hoki es, dan lacrosse.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Penyebab dan Gejala Serangan Jantung pada Anak Seperti yang Dialami Remaja 14 Tahun di AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya