SOLOPOS.COM - Ilustrasi kematian atau orang meninggal. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Banyaknya peristiwa mati suri alias sudah meninggal dunia kembali hidup lagi membuat publik penasaran dengan hal tersebut, apakah dalam Islam terdapat mati suri?

Peristiwa mati suri kerap terdengar di telinga masyarakat. Hal ini kerap membuat takut karena ada kepercayaan orang yang sudah meninggal dunia tak akan bisa hidup lagi. Sehingga peristiwa tersebut kerap dikaitkan dengan hal mistis.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Namun, dalam dunia medis, mati suri dikenal dengan lazarus syndrome. Mengutip Halodoc.com, seseorang yang mengalami peristiwa ini tidak benar-benar meninggal, hanya saja ada respons yang tertunda setelah prosedur cardiopulmonary resuscitation (CPR).

Lalu, bagaimana pandangan dalam Islam terkait mati suri?

Mengutip penjelasan Nahdlatul Ulama dalam laman resminya (NU online), pada zaman dahulu ada sekelompok orang dari kaum Bani Israil yang ingin mengetahui perihal kematian dan rasanya sakaratul maut. Oleh karena itu, mereka memohon agar Alah menghidupkan kembali satu mayat yang ada di kompleks pemakaman mereka dan Allah pun mengabulkannya.

Mayat di salah satu kuburan dihidupkan kemudian bercerita kepada mereka tentang panasnya kematian yang belum juga hilang rasanya hingga hari itu. Padahal, kematian yang dialaminya sudah berlangsung 100 tahun.

Kisah Mati Suri dalam Islam

Bahkan, kekuasaan Allah SWT untuk menghidupkan kembali hamba yang telah meninggal ini juga dikisahkan dalam Al-Qur’an yang tertuang dalam Surat Al-Baqarah ayat 259.

“Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata, “Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?” Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya, “Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?” Ia menjawab, “Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari.” Allah berfirman, “Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.” Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata, “Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,” bunyi arti dalam surat tersebut.

Dengan adanya cerita tersebut, mati suri dalam Islam memang diakui. Namun, yang perlu diketahui, sebenarnya Islam tidak melihat kematian sebagai benar-benar mati. Namun hakikatnya hanya melakukan perpindahan alam kehidupan. Hal ini menjadikan Allah sangat mudah dalam mengambil rohnya dan mengembalikannya.

Sama seperti ketika sedang tidur, roh manusia berada dalam genggaman Allah. Ketika manusia bangun maka roh itu dikembalikan. Jadi, mati suri merupakan sesuatu hal yang sangat rasional terjadikan berdasarkan pandangan Islam dalam melihat kematian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya