SOLOPOS.COM - Ilustrasi jadwal menstruasi. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Kelompok staf medis (KSM) Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Cipto Mangunkusumo, Surahman Hakim, mengatakan anak perempuan yang haid lebih cepat sel telurnya akan matang lebih awal sehingga kejadian menopausenya bisa lebih awal juga. Untuk menjaga kesehatan reproduksi anak, simak ulasannya di info sehat kali ini.

“Kejadian menopause lebih awal juga kemungkinan terjadi pada anak-anak yang haidnya lebih dini,” kata Surahman dikutip dari Antara pada Senin (26/2/2024).

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Surahman mengatakan wanita mendapatkan warisan sel telur dari ibunya. Pada tahap perkembangan dari bayi, balita hingga sebelum masuk masa pubertas, sel telur dalam keadaan membeku. Saat pubertas atau baligh, hormon di otak mulai mengatur pematangan sel telur secara bertahap.

Jika haid terjadi lebih cepat, perkembangan seksual sekunder atau organ reproduksi akan lebih cepat, dan jumlah sel telur juga akan lebih cepat habis sehingga berpotensi mengalami menopause lebih awal.

“Kalau masa reproduksi atau menikahnya di usia yang cukup lanjut maka kemungkinan kesuburannya juga akan cepat berakhir, karena telurnya sudah dimatangkan lebih awal,” jelas Surahman.

Lalu apa penyebab terjadinya haid lebih cepat pada anak perempuan? Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengungkapkan perkembangan nutrisi gizi dari anak dan paparan hormon eksternal menyebabkan pematangan ovarium atau sel telur menjadi lebih cepat sehingga haid terjadi lebih awal.

Ia mengatakan rata-rata anak perempuan sekarang sudah mengalami haid di usia 9 tahun, atau sekitar kelas III atau IV SD, yang jika dibandingkan sekitar 20 tahun lalu, anak perempuan baru haid sekitar umur 11 tahun atau 12 tahun.

Haid lebih cepat pada anak perempuan juga karena pengaruh dari makanan siap saji yang berdampak pada pembentukan hormon esterogen pada anak perempuan. Selain itu, semakin meningkatnya polusi udara juga bisa memengaruhi haid yang lebih awal.

“Jadi kadang kala berefek pada anak-anak kita, jadi itu yang menyebabkan lebih banyak karena faktor lingkungan bukan pada saat kehamilan si ibu,” katanya.

Surahman mengatakan untuk ibu yang melihat perkembangan seksual sekunder anaknya seperti pertumbuhan payudara yang masuk grade 3, dan adanya bulu-bulu pada kemaluan, tidak perlu cemas karena anak akan segera mendapatkan haid pertamanya satu hingga dua tahun ke depan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya