SOLOPOS.COM - Kecamatan Wedi menggulirkan program Jumat Berkah di depan kantor kecamatan setempat, Jumat (23/9/2022). Kegiatan itu digulirkan saban Jumat. (Istimewa/dokumentasi Kecamatan Wedi)

Solopos.com, SOLO — Asal usul istilah Jumat berkah kerap membuat penasaran masyarakat, terutama umat Islam karena dipercaya Jumat dipercaya sebagai hari baik untuk bersedekah atau pun berbagi makanan.

Setiap Kamis malam atau pun Jumat pagi, istilah Jumat berkah kerap diucapkan oleh masyarakat. Bahkan, di linimasa kata-kata Jumat berkah menghiasi media sosial. Jumat berkah juga menjadi semacam gerakan untuk bersedekah di hari Jumat. Di Islam sendiri, Jumat berkah juga dikenal dengan Jumat Barakah, sebuah hari baik untuk memperbanyak ibadah dan kebaikan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Untuk penamaan Jumat sendiri dalam sebuah hadis berkaitan dengan Nabi Adam pertama kali turun ke dunia. “Mengapa dinamakan hari Jumat?” Beliau bersabda, “Karena pada hari itu, tanah liat ayah kalian, Adam, dicetak. Pada hari itu, kiamat dan kebangkitan terjadi. Pada hari itu pula, kehancuran melanda. Di akhir tiga waktu pada hari itu, ada satu waktu, barang siapa yang berdoa kepada Allah pada waktu itu pasti doanya dikabulkan,” sebuah hadis yang dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU online).

Lalu, bagaimana asal usul istilah Jumat berkah yang dianggap hari baik untuk bersedekah?

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari laman resmi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Dalam kitab Mawaidzh Ushfuriyah karya Muhammad bin Abu Bakar Al-Ushfuri disebutkan kisah muasal tentang hari Jumat berkah dan kenapa hari tersebut disebut sebagai hari terbaik dalam tujuh hari dalam Islam.

Dikisahkan dalam kitab itu, Syekh az-Zindusti mendengar dari Abu Manshur, ia menceritakan tentang sejarah penamaan hari-hari dalam Islam. Termasuk di dalamnya penamaaan dan sejarah hari Jumat. Tatkala proses penciptaan hari-hari dalam Islam, hari-hari diberikan kepada nabi-nabi.

Namun, khusus hari Jumat adalah milik Allah SWT. Lantas, Nabi Muhammad pun bertanya, ”Wahai Tuhanku, masih adakah (hari) untuk umatku?”

Allah SWT pun menjawab pertanyaan baginda Nabi. ”Wahai Muhammad. Hari Jumat dan Surga itu milik-Ku. Kedua hal itu yang kuberikan kepada umatmu (Umat Nabi Muhammad). Rida-ku akan terus bersama Hari Jumat dan Surga akan jadi hadiah untuk umatmu.”

Terkait asal usul istilah Jumat berkah, Jumat juga disebutkan hari raya bagi umat muslim. Hal ini menunjukkan bahwa hari Jumat bukan sekadar hari biasa.

“Sesungguhnya hari ini (Jumat) Allah menjadikannya sebagai hari Ied bagi kaum muslimin, maka barangsiapa yang menghadiri salat Jumat hendaknya mandi, jika ia memiliki wangi-wangian maka hendaknya dia memakainya dan bersiwaklah. (HR. Ibnu Majah).

Dengan beragam keistimewaan tentang hari Jumat, muncul anggapan Jumat sebagai hari yang berkah dan hingga sekarang dikenal istilah Jumat berkah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya