SOLOPOS.COM - Ilustrasi bahan kimia berbahaya. (aboutkidshealth.com)

Solopos.com, SOLO — Bahan kimia asam sulfat baru-baru ini menjadi perhatian publik lantaran Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka salah menyebutkan asam folat menjadi asam sulfat yang bisa buat ibu hamil. Hal ini pun membuat penasaran publik terkait bahaya dari asam sulfat.

Video Gibran salah sebut asam folat menjadi asam sulfat viral di media sosial. Bahkan, asam sulfat menjadi salah satu trending topic di media sosial X pada Selasa (5/12/2023). Berdasarkan pantauan Solopos.com dalam video tersebut, Gibran menyebut ibu hamil harus dicek apakah yodium dan asam sulfat-nya terpenuh atau tidak.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Lalu ketika hamil harus dicek biasanya asam sulfat, yodium nya terpenuhi atau tidak. ASI-nya terpenuh apa enggak,” ucap Gibran dalam acara Diskusi Ekonomi Kreatif yang videonya viral di X.

Viralnya video tersebut telah diklarifikasi oleh Gibran. Wali Kota Solo ini meminta maaf dan mengaku salah menyebut asam folat menjadi asam sulfat yang justru berbahaya bagi ibu hamil.

Mengutip jurnal penelitian yang ditulis oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, asam sulfat merupakan asam mineral atau anorganik yang kuat dan larut dalam air. Biasanya, asam sulfat digunakan untuk industri kimia yang berguna di proses pelarut, pereaksi, suasana asam, pengawetan, dan lain sebagainya.

Ciri-ciri asam sulfat, antara lain cair, bening, tidak berbau. Karena asam sulfat memiliki bentuk cair maka asam sulfat sering digunakan untuk pengawetan kayu dengan cara direndam. Selain untuk kayu, asam sulfat juga bisa digunakan untuk industri pupuk, pengolahan minyak Bumi, industri farmasi, hingga kertas.

Terkait bahaya asam sulfat yang awalnya disebut Gibran bisa buat ibu hamil, cairan kimia satu ini bersifat mematikan bagi manusia. Apabila kulit manusia terkena cairannya sedikit saja akan langsung meleput. Menghirup uapnya akan menyebabkan sesak napas dan merusak saluran pernapasan. Jika terlanjur terkena kulit, maka disarankan untuk langsung dicuci dengan air.

“Asam sulfat itu asam anorganik yang bersifat sangat korosif dan merusak. Untuk yang konsentrasinya 97-98% jelas sangat berbahaya, meski yang dipasaran biasanya hanya 75%,” jelas Dewi Tristantini, Dosen Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia di laman resmi Fakultas Teknik UI.

Adapun profesi yang rentan terhadap bahaya asam sulfat adalah sebagai berikut, yang dikutip dari laman Institusi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH).

  • Pekerja luar ruangan yang bekerja di area batu bara, minyak, atau pembakaran gas.
  • Mekanik yang menangani aki kotor.
  • Tukang pipa dan kontraktor yang bersentuhan dengan pembersih toilet yang dicampur dengan air.
  • Pekerja di penerbitan, percetakan atau toko fotografi.
  • Petugas pemadam kebakaran yang terkena kabut asam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya