SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasangan suami istri sedang marahan. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal medis Spanyol, Revista Internacional de Andrología menemukan vaping dapat mempengaruhi kesuburan pria dengan menyebabkan testis menyusut, mengurangi jumlah sperma, dan turunkan gairah seksual mereka. Kok bisa? Agar lebih peduli kesehatan reproduksi, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Untuk sampai pada kesimpulan itu, para peneliti dari Universitas Sivas Cumhuriyet di Turki seperti disiarkan Medical Daily, Rabu (6/9/2023) mengevaluasi dampak merokok vape terhadap kesehatan seksual tikus jantan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Penelitian ini melibatkan tiga kelompok tikus yakni satu kelompok yang terpapar rokok biasa, satu lagi yang terpapar vaping, dan kelompok kontrol.

Untuk memperoleh hasil penelitian apakah rokok elektrik bisa turunkan gairah seksual pria, tim peneliti memasukkan tikus-tikus dalam kelompok eksperimen disimpan dalam setoples dan diberikan teknik pengasapan masing-masing dua kali sehari selama satu jam.

Dikutip dari Antara pada Sabtu (9/9/2023), tim peneliti kemudian mengevaluasi kadar cotinine urin, berat testis, indeks gonadosomatik, jumlah sperma, motilitas sperma dan histologi testis dan membandingkannya dengan nilai kelompok kontrol.

Hasilnya, jumlah sperma kelompok rokok elektrik sebanyak 95,1 juta sperma/ml dan kelompok rokok tradisional sebanyak 89 juta sperma/ml, sedangkan kelompok kontrol menunjukkan rata-rata 98,5 juta/ml.

Kelompok yang terpapar asap rokok mempunyai testis yang paling kecil dan ringan dibandingkan kelompok yang terpapar asap rokok elektrik dan kelompok kontrol. Selain itu, sebanyak lima dari delapan tikus yang terpapar vaping menunjukkan perubahan struktural pada testisnya.

“Harus dipertimbangkan bahwa meskipun cairan (rokok elektrik) dianggap tidak berbahaya, hal itu dapat meningkatkan stres oksidatif dan menyebabkan perubahan morfologi pada testis,” kata para peneliti.

Meskipun dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan merokok, vape atau rokok elektrik juga dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti kesulitan bernapas, asma, dan kanker.

Vaping melibatkan menghirup dan menghembuskan aerosol yang disebut uap, menggunakan perangkat elektronik genggam seperti rokok elektronik atau pena vape.  Pada rokok konvensional, tembakau dibakar untuk menghasilkan asap. Sementara dalam perangkat vaping, e-liquid dipanaskan untuk menghasilkan uap.

Rokok elektrik masih mengandung nikotin yang sangat adiktif dan beracun, bahan kimia berbahaya, senyawa organik yang mudah menguap, dan agen penyebab kanker. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa merokok secara teratur dapat mempengaruhi kesuburan pria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya