SOLOPOS.COM - Ilustrasi masjid. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Khutbah Jumat edisi 12 Januari 2024 kali ini untuk menyambut Rajab, bulan yang mulia dan penuh berkah bagi umat Islam.

Khutbah Jumat merupakan salah satu rukun yang harus dilakukan umat muslim saat salat Jumat. Selain khutbah, rukun salat Jumat lainnya ada membaca hamdalah, selawat kepada Nabi Muhammad SAW, membaca petikan ayat suci Al-Qur’an, berwasiat dan memohon ampunan untuk kaum muslimin.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Berdasarkan kalender Hijriah dari Nahdlatul Ulama (NU), 1 Rajab 1445 H jatuh pada Sabtu, 13 Januari 2024. Dalam Islam, Rajab termasuk empat dari bulan-bulan haram, bulan yang suci dan mulia, yakni Muharram, Rajab, Zulhijah, Zulkaidah, terakhir bulan Syakban. “Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya 4 bulan haram.” (QS At-Taubah: 36).

Untuk menyambut Rajab, bulan yang mulia dan penuh berkah ini, kali ini Solopos.com menyajikan khutbah Jumat edisi 12 Januari 2024 dengan tema tersebut yang dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU online).

Khutbah Jumat 12 Januari 2024 Menyambut Bulan Rajab

Jamaah Jumat yang berbahagia

Dari atas mimbar ini khatib berwasiat kepada jamaah Jumat sekalian dan khususnya kepada diri khatib pribadi, mari kita semua untuk selalu meningkatkan takwa kita kepada Allah swt dengan berusaha sekuat tenaga melaksanakan segala perintah-Nya serta menjauhi larangan-larangan-Nya.

Alhamdulillah, segala puji milik Allah swt. Dzat yang menciptakan kesehatan kepada kita semua, sehingga kita bisa berjumpa di masjid yang mulia ini dengan keadaan sehat wal afiat, jasmani maupun rohani.

Dan semoga Allah mempertemukan kita dengan bulan yang mulia, Rajab, Sya’ban dan Ramadhan dengan rasa bahagia dan iman yang kuat di dalam hati.

Shalawat beserta salam tidak lupa tetap kita haturkan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw. Nabi yang membawa umat manusia dari zaman jahiliah, kebodohan kepada zaman yang penuh iman, ilmu dan kebijaksanaan.

Hadiri rahimakumullah

Rajab merupakan salah satu bulan yang mulia. Dari segi bahasa saja Rajab berasal dari kata “tarjib” yang berarti mulia dan agung. Karena saking mulianya, sehingga menjadikan Rajab sebagai bulan yang penuh rahmat, anugerah, dan kebaikan dari Allah swt.

Nabi Muhammad saw dalam memuliakan bulan Rajab sampai memanjatkan doa sebagaimana diriwayatkan oleh Anas Ibn Malik dalam Musnad Ahmad:

Allahumma baariklanaa fii rajaba wa sya’baana wa ballighnaa ramadlaana

Artinya: Ya Allah, semoga Engkau memberkahi kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, semoga Engkau pertemukan kami dengan bulan Ramadhan.

Dari doa Nabi di atas, sangat jelas bahwa bulan Rajab menjadi bulan yang menjadi awal dari rangkaian terpenting ibadah umat Islam di seluruh dunia, yakni bulan suci Ramadhan.

Hadirin rahimakumullah

Untuk menyambut bulan Rajab yang mulia ini marilah kita semua untuk selalu bertaubat kepada Allah swt, dengan cara membersihkan jiwa dari sifat-sifat yang tercela dan menjauhi dari segala maksiat.

Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam Kitab al-Ghuniyah menjelaskan ada tiga syarat agar taubat kita diterima oleh Allah swt. Pertama, menyesali kesalahan dan kemaksiatan yang telah kita perbuat. Kedua, meninggalkan setiap kesalahan di mana pun dan kapan pun. Ketiga, berjanji untuk tidak mengulang dosa dan kesalahan. Ketiga syarat tersebut harus kita laksanakan agar taubat kita benar-benar diterima oleh Allah swt.

Dengan memperbanyak istighfar di mulut dan di hati, merupakan salah satu bukti kita ingin bertaubat, meski nantinya berdosa kembali, setidaknya kita akan tetap selalu bertaubat kepada Allah swt. Nabi Muhammad saw, Nabi yang mulia dan terjaga dari dosa saja selalu beristighfar 100 kali setiap hari. Hal ini dilakukan untuk memberikan pembelajaran dan pengajaran langsung kepada umatnya.

Hadirin rahimakumullah

Salah satu yang menjadikan kita selalu melakukan dosa adalah karena matinya hati. Karena hati yang mati cenderung susah akan pernah bisa menerima nasihat, susah diajak kepada kebaikan dan susah untuk memperbaiki diri. Ia justru akan selalu menjauh dari kebenaran.

Dalam Lubabul Hadits halaman 73, Nabi Muhammad saw bersabda bahwa ada tiga hal yang dapat menyebabkan matinya hati; yakni senang tidur, senang bersantai-santai dan senang makan.

Sehingga di akhir bulan Jumadil Akhir dan awal bulan Rajab, kita harus selalu menghidupkan hati yang mati. Yang masih banyak tidur, mari bangun malam untuk meningkatkan shalat malam kita kepada Allah. Yang masih bersantai-santai mari bangkit untuk bekerja dan lebih giat lagi mencari hal yang bermanfaat dan berkah.

Bisa juga mulai menabung sedikit demi sedikit untuk mempersiapkan puasa di bulan Ramadhan, sehingga tidak terlalu ngoyo mencari harta dan melupakan puasa. Dan yang masih banyak makan, mari kurangi dan syukur-syukur di bulan Rajab nanti mulai latihan berpuasa sunnah, karena puasa sunnah merupakan latihan yang sangat baik untuk menghadapi puasa Ramadhan selama satu bulan penuh.



Hadirin rahimakumullah

Salah satu cara menjadi manusia yang selalu baik adalah dengan selalu memperhatikan hatinya, apakah hatinya baik atau buruk, apakah hatinya masih beriman kepada Allah atau sudah mulai memudar. Karena dengan itu berarti kita selalu waspada dan mawas diri. Karena sebaik-baik manusia adalah yang selalu memperhatikan hatinya dan membersihkannya.

Hadirin rahimakumullah

Demikianlah khutbah Jumat 12 Januari 2024 untuk menyambut bulan Rajab yang singkat ini, semoga bisa menjadi pemantik bagi kita semua untuk selalu berbuat baik dan memperbaiki diri dari berbagai sifat yang tercela. Dan semoga kita semua bisa berjumpa dengan bulan yang mulia Rajab, Sya’ban dan Ramadhan. Aamiin ya rabbal alamin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya