SOLOPOS.COM - Ilustrasi hutan jati. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Khutbah Jumat edisi 13 Oktober 2023 kali ini mengulas tentang tema melestarikan lingkungan hidup berdasarkan tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Khutbah Jumat merupakan salah satu rukun yang harus dilakukan umat muslim saat salat Jumat. Selain khutbah, rukun salat Jumat lainnya ada membaca hamdalah, selawat kepada Nabi Muhammad SAW, membaca petikan ayat suci Al-Qur’an, berwasiat dan memohon ampunan untuk kaum muslimin.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Khusus di hari Jumat yang penuh berka ini, umat muslim bisa belajar mengenai melestarikan lingkungan hidup dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana dilakukan Rasulullah SAW.

Cara-cara melestarikan lingkungan hidup tersebut tertuang dalam khutbah Jumat edisi 13 Oktober 2023 berikut ini yang Solopos.com kutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU online).

Khutbah Jumat Edisi 13 Oktober 2023

Jamaah Khutbah Jumat yang berbahagia,

Alhamdulillah ungkapan syukur pada Allah, yang telah memberikan kita kesehatan dan juga kesempatan hingga bisa melaksanakan shalat Jumat secara berjamaah. Shalawat dan salam kita haturkan pada baginda Nabi Muhammad saw, yang telah membimbing kita semua dari alam kejahilan, menuju cahaya Islam.

Sebagai khatib, sudah jadi tanggung jawab kami untuk mengajak kita semua untuk meningkatkan iman dan takwa pada Allah. Sejatinya iman dan takwa adalah suluh manusia dalam menghadapi dunia yang penuh tipu dan daya. Dengan modal keduanya manusia akan selamat dari kebejatan dunia. Hal ini sebagaimana nasihat Luqman al Hakim pada anaknya, untuk selalu beriman dan bertakwa dalam hidup.

“Wahai anak ku, sesungguhnya dunia adalah lautan yang sangat dalam. Banyak manusia terjebak dan tenggelam di dalamnya, maka jadikanlah iman sebagai sampan, takwa kepada Allah sebagai layar agar engkau tak tenggelam dalam gemerlap lautan dunia ini.”

Maasyiral Muslimin rahimakumullah

Allah swt telah memberikan beberapa larangan kepada manusia, salah satunya adalah larangan untuk membuat kerusakan di muka bumi. Hal ini tercantum dalam beberapa ayat Al-Qur’an. Dalam al-Baqarah [2] ayat 11, Allah melarang manusia mengeksploitasi alam yang menimbulkan kerusakan di muka bumi. Allah berfirman:

“Apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi,” mereka menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah orang-orang yang melakukan perbaikan.”

Maasyiral Muslimin rahimakumullah

Dalam ayat ini, jelas Allah menciptakan manusia untuk menjaga dan merawat bumi. Maka perbuatan merusak, sedikit maupun banyak, tergolong pada tindakan yang buruk. Hal ini sebagaimana dikatakan Imam Qurthubi bahwa manusia dilarang untuk melakukan kerusakan baik yang kecil maupun yang besar di muka bumi ini.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah

Larangan merusak di muka bumi ini berlaku untuk semua manusia, baik yang beragama Islam maupun non-Muslim. Sejatinya, perbuatan merusak bumi adalah perbuatan yang tidak bertanggung jawab. Perbuatan ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Hal ini karena bumi adalah milik bersama semua makhluk hidup, termasuk manusia. Oleh karena itu, setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestariannya. Pasalnya, manusia diciptakan oleh Allah swt sebagai khalifah di muka bumi. Khalifah artinya pengganti atau wakil. Dengan demikian, manusia memiliki tugas untuk menggantikan Allah swt dalam menjaga dan merawat bumi. Tugas ini tidak hanya terbatas pada menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga menjaga keharmonisan alam dan manusia.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah

Pada sisi lain, Nabi Muhammad saw selaku Nabi yang membawa risalah kenabian, merupakan teladan terbaik bagi umat manusia dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam menjaga lingkungan. Rasulullah saw sangat mencintai dan menyayangi lingkungan, dan selalu mengajarkan kepada umatnya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.

Salah satu cara untuk menjaga lingkungan dari Rasulullah adalah menanam pohon. Pohon memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pohon dapat menghasilkan oksigen, menyerap karbon dioksida, mencegah erosi tanah, dan menjadi tempat tinggal bagi berbagai macam hewan. Selain itu, pohon juga dapat memperindah lingkungan dan memberikan kesejukan bagi manusia.

Nabi Muhammad saw sangat menganjurkan umatnya untuk menanam pohon. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Nabi bersabda bahwa menanam pohon termasuk dalam sedekah jariyah. Nabi bersabda;

“Tak satupun seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi pahala sedekah baginya, dan yang dicuri orang lain akan bernilai sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang dimakan) itu akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh burung darinya, maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorangpun yang menguranginya, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya.” (HR. Muslim).

Maasyiral Muslimin rahimakumullah

Selanjutnya, cara Rasulullah dalam menjaga lingkungan adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan karena hal itu dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan.

Dalam hadits, Nabi Muhammad saw menyebutkan bahwa membuang sampah sembarangan adalah salah satu dari tujuh perkara yang membinasakan. Hal ini menunjukkan bahwa membuang sampah sembarangan adalah perbuatan yang sangat buruk dan harus dihindari.



Pasalnya, membuang sampah sembarangan dapat membahayakan kesehatan manusia karena sampah dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri dan virus. Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare, kolera, dan malaria.

Imam Ath-Thabrani dalam kitabnya Al-Mu’jam Al-Kabir menjelaskan tentang pentingnya menjaga kebersihan dalam Islam. Rasulullah saw bersabda bahwa Islam dibangun atas dasar kebersihan, dan tidak akan masuk surga kecuali orang yang bersih.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah

Sementara itu, dalam sebuah hadits Rasulullah saw menjelaskan bahwa Allah menjanjikan surga bagi orang yang membuang sampah, meskipun hanya sekadar membersihkan dahan pohon di jalanan. Hal ini menunjukkan bahwa Allah sangat menghargai perbuatan baik, bahkan perbuatan kecil sekalipun, yang dilakukan untuk kepentingan orang lain.

“Seorang laki-laki melewati ranting pohon di tengah jalan, lalu dia berkata, “Demi Allah, aku akan menyingkirkan ranting ini agar tidak mengganggu kaum Muslimin.” Maka dia pun masuk surga.” (HR Muslim).

Dalam hadits tersebut, seorang lelaki melihat ada dahan pohon yang melintang di jalan. Dahannya cukup besar dan bisa membahayakan orang yang lewat. Lelaki tersebut pun berniat untuk menyingkirkannya agar tidak membahayakan orang lain. Atas perbuatannya itu, Allah swt pun memasukkan lelaki tersebut ke dalam surga. Hal ini menunjukkan bahwa Allah sangat menghargai perbuatan baik yang dilakukan untuk kepentingan orang lain.

Demikian khutbah Jumat edisi 13 Oktober 2023 tentang melestarikan lingkungan hidup ala Nabi Muhammad SAW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya