Lifestyle
Kamis, 28 Maret 2024 - 09:36 WIB

Khutbah Jumat Edisi 29 Maret 2024: Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jadwal imsakiah Ramadan. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Khutbah Jumat edisi 29 Maret 2024 kali ini mengulas keutamaan 10 hari terakhir bulan Ramadan yang sebentar lagi tiba.

Khutbah Jumat merupakan salah satu rukun yang harus dilakukan umat muslim saat salat Jumat. Selain khutbah, rukun salat Jumat lainnya ada membaca hamdalah, selawat kepada Nabi Muhammad SAW, membaca petikan ayat suci Al-Qur’an, berwasiat dan memohon ampunan untuk kaum muslimin.

Advertisement

Sebentar lagi, umat muslim akan menyambut 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Di mana waktu ini mempunyai banyak keutamaan yang wajib diketahui umat muslim.

Maka dari itu, berikut ini terdapat keutamaan 10 hari terakhir bulan Ramadan dalam khutbah Jumat edisi 28 Maret 2024 yang Solopos.com kutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU online).

Khutbah Jumat 29 Maret 2024: 10 Hari Terakhir Ramadan

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.

Advertisement

Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah swt dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Tidak terasa, sepuluh hari terakhir bulan Ramadan sebentar lagi tiba. Hari-hari terakhir Ramadan ini akan menjadi saksi mengenai apa yang kita lakukan, apakah kita mampu mengisinya dengan berbagai kebaikan, ataukah kita termasuk mereka yang lalai, lengah dan teledor. Inilah saatnya kita berburu pahala. Inilah saatnya kita berburu ridha Allah. Inilah saatnya kita menuju kemenangan. Inilah saatnya kita menuju hari yang fitri.

Advertisement

Betapa banyak orang yang ingin menyambut kedatangannya, tapi jatah hidupnya telah habis. Betapa banyak orang yang berharap untuk bertemu dengannya dan memperoleh barakahnya, tapi ajal memutus harapannya. Kita bersyukur, Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan hari-hari terakhir Ramadan kali ini. Semoga kita diberi kekuatan untuk memanfaatkannya sebaik mungkin dan mengisinya dengan berbagai ketaatan.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Jika telah memasuki sepuluh malam terakhir Ramadan, apa yang dilakukan Rasulullah saw? Sayyidah ‘Aisyah ra menceritakan:

Adalah Rasulullah apabila sepuluh malam terakhir Ramadan telah tiba, beliau menghidupkan malam dengan salat dan berbagai ibadah, membangunkan keluarganya untuk salat malam dan ibadah-ibadah yang lain, bersungguh-sungguh dalam beribadah melebihi apa yang biasanya dilakukan dan tidak menggauli istri-istrinya, (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Sepuluh hari terakhir Ramadan adalah di antara waktu yang paling baik untuk berdoa. Di dalamnya terkumpul banyak sekali waktu-waktu yang mulia dan mustajabah, yaitu sepuluh malam terakhir Ramadan, sepertiga malam terakhir, sesaat setelah adzan dikumandangkan, waktu setelah selesai salat lima waktu, dalam keadaan sujud, pada saat berkumpulnya umat Islam dalam majelis-majelis kebaikan, majelis-majelis dzikir dan ilmu. Semua itu terkumpul dalam sepuluh hari terakhir Ramadan. Waktu-waktu tersebut kita manfaatkan untuk terus-menerus berdoa, doa kebahagiaan dunia-akhirat, memohon ampunan dosa, keberkahan rezeki, panjang umur dalam ketaatan, terhindar dari segala macam musibah dan wabah, dan lain sebagainya.

Rasulullah saw bersabda: Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selagi ia tidak tergesa-gesa untuk dikabulkan dengan mengatakan: aku telah berdoa tapi belum juga dikabulkan, (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Lebih-lebih lagi apabila doa itu dipanjatkan sembari melakukan i’tikaf di masjid. Pada sepuluh malam terakhir Ramadan, Rasulullah selalu merutinkan i’tikaf di masjid sampai beliau meninggal dunia.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.

Pada sepuluh malam terakhir ini, kita juga dianjurkan berburu Lailatul Qadar, malam yang perbuatan baik di dalamnya lebih utama daripada perbuatan baik selama seribu bulan atau 83 tahun 4 bulan. Allah memang merahasiakan kapan Lailatul Qadar itu terjadi. Akan tetapi Rasulullah memerintahkan kepada kita untuk memburunya pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. Dan kalau kita ingin memperoleh barakah Lailatul Qadar secara pasti, maka kita hidupkan seluruh malam pada bulan Ramadan dengan berbagai ibadah dan ketaatan.

Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar (dengan salat dan berbagai ibadah) dengan dilandasi keimanan dan niat semata mengharap ridla Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang yang telah lalu, (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Hadirin yang dirahmati Allah,

Demikian khutbah yang singkat ini. Marilah menuju hari raya, hari kemenangan, hari kembali kepada fitrah, dengan memanfaatkan sepuluh hari terakhir ini untuk melakukan berbagai ibadah dan ketaatan.

Demikian khutbah Jumat edisi 29 Maret 2024 tentang keutamaan di 10 hari terakhir bulan Ramadan.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif