SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bendera Merah Putih. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Sejarah Bendera Merah Putih sebagai bendera Indonesia banyak bikin penasaran masyarakat, termasuk alasan kenapa warna merah putih dipilih sebagai Bendera Indonesia.

Dalam sebuah negara, terdapat identitas yang digambarkan dalam berbagai bentuk, seperti bendera, logo, lambang negara, dan lain sebagainya. Terkait bendera, setiap negara mempunyai warna atau pun corak yang juga berbeda.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Indonesia memiliki Bendera Merah Putih, Belanda dengan bendera berwarna merah putih biru, hingga China yang hanya berwarna merah dengan gambar bintang di bagian pojok kiri.

Terkait hal tersebut, banyak yang penasaran dengan sejarah dipilihnya merah putih sebagai Bendera Indonesia.

Mengutip penelitian dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon, warna merah dan putih sebetulnya sudah dikenal sejak zaman pra-sejarah, 6.000 tahun silam. Pada zaman ini, masih dipercaya kepercayaan animisme dan dinamisme dengan adanya penghormatan kepada Sang Matahari yang dilambangkan warna merah dan Sang Rembulan yang dilambangkan warna putih.

Kemudian, pada kerajaan di Indonesia, warna merah dan putih dikenal sebagai lambang kemuliaan, seperti kembang tunjung-teratai Merah-Putih, keraton Merah-Putih, garuda Merah-Putih, aksara Merah-Putih di beberapa candi, hingga lukisan pahat Hanuman Api di Candi Prambanan dan Candi Panataran. Bukan hanya itu saja, warna merah dan putih juga diaplikasikan pada makanan di Indonesia, seperti bubur beras abang-putih di Pulau Jawa dan bubur sagu merah-putih di Papua.

Dalam sejarah Nusantara dijelaskan, Bendera Merah Putih dikibarkan pada 1292 M oleh tentara Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Prabu Kertanegara dari Kerajaan Singasari.

Jayatkawang yang merupakan keturunan raja dari Kediri melakukan pemberontakan dengan mengirim tentaranya yang mengibarkan panji-panji Merah-Putih dan gamelan ke arah selatan Gunung Kawi. Pemberontakan ini mendapatkan perlawanan dari tentara Singosari yang dipimpin oleh Raden Wijaya dan Ardaraja.

Sejarah Bendera Merah Putih di Era Kerajaan Majapahit

Peristiwa berkibarnya Bendera Merah-Putih ini dicatat dalam Piagam Butak yang kemudian hari disebut sebagai Piagam Merah-Putih. Dalam piagam tersebut, tertulis pula pembentukan kerajaan baru, yakni Kerajaan Majapahit.

Dalam cerita sejarah tersebut, dijelaskan saat era Kerajaan Majapahit, penemuan Bendera Merah Putih berawal dari dua orang putri yang bernama Dara Jingga dan Dara Petak. Dua orang putri dari Kerajaan Melayu itu melambangkan Merah-Putih, jingga artinya merah dan petak artinya putih.

Selain itu, di era kejayaan Kerajaan Majapahit, bangunan istana tersusun dari tembok melingkar yang terbuat dari bata berwarna merah sertai lantai plester yang warnanya putih. Hal ini juga yang menyebabkan istana Majapahit disebut dengan Keraton Merah-Putih.

Bukan hanya dikompleks istana, Kerajaan Majapahit juga menggunakan warna Merah-Putih untuk kereta-kereta yang mengiringi upacara hari kebesaran raja. Hal ini membuat Merah-Putih di era Kerajaan Majapahit merupakan warna mulia dan diagungkan.

Saking dimuliakannya, warna merah dan putih ini diwariskan dari Kerajaan Majapahit ke Kerajaan Mataram. Penemuan warna Merah-Putih sebetulnya tidak hanya terjadi di kerajaan di Pulau Jawa saja, tetapi meluas ke Sumatra dan Sulawesi.

Singkat cerita, warna merah dan putih juga digunakan Pangeran Diponegoro dalam melawan Belanda pada 1825-1830. Namun, dalam sejarahnya, Pangeran Diponegoro mengalami kekalahan pada 1830 sehingga membuat Bendera Merah Putih tak berkibar lagi dan Pangeran Diponegoro dibuang ke Makassar.

Setelah itu, Bendera Merah Putih pertama kali digunakan oleh para pelajar dan kaum nasionalis pada 1922 M. Mereka yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia mengibarkan Bendera Merah Putih dengan kepala banteng di tengah-tengahnya di Belanda.

Pada 28 Oktober 1928, dalam Kongres Pemuda Indonesia di Jakarta, para pemuda mengibarkan Bendera Merah Putih dihiasi dengan lambang garuda terbang. Kemudian, lambang garuda menjadi lambang tersendiri sehingga hanya menyisakan warna merah dan putih saja.

Saat menjelang Indonesia merdeka, Ki Hajar Dewantara ditugaskan membentuk tim panitia untuk meneliti bendera dan lagu kebangsaan Indonesia. Panitia tersebut memutuskan, Bendera Merah-Putih harus berukuran panjang 3 meter dan lebar 2 meter. Sedangkan maknanya; merah itu berani, dan putih itu suci atau benar sehingga arti Bendera Merah-Putih adalah Berani atas Kebenaran.

Bendera Merah-Putih kali pertama dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno pada tahun 1944. Bendera tersebut berbahan katun Jepang tetapi ada juga yang menyebutkan bahan bendera tersebut adalah kain wool dari London yang diperoleh dari seorang Jepang. Bahan ini memang pada saat itu digunakan khusus untuk membuat bendera-bendera negara di dunia karena terkenal dengan keawetannya. Bendera Merah-Putih kali pertama mempunyai ukuran 276 cm x 200 cm.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya