SOLOPOS.COM - Ilustrasi pria mengalami gigi kerot. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Bruxism dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak dan dapat memiliki efek negatif pada kesehatan gigi dan mulut, kebiasaan apa itu? Untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Saat tidur, beberapa orang memiliki kebiasaan menggertakkan gigi secara tidak sadar. Kondisi atau gangguan ini disebut dengan bruxism, gangguan tidur yang umum.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dilansir dari Cleveland Clinic dan Bisnis.com pada Sabtu (9/9/2023), kondisi ini dapat menyebabkan nyeri rahang, masalah gigi, dan melukai sendi temporomandibular (TMJ) yang menghubungkan tulang rahang ke tengkorak.

Untuk mengetahui apa itu Bruxism, ketahui juga kebiasaan ini bisa terjadi saat Anda sedang bangun atau tidur. Konsidi ini menyerang sekitar 10% orang dewasa dan hingga 15% anak-anak. Bruxism dapat dibagi menjadi dua jenis sebagai berikut:

1. Bruxism Malam (Nocturnal Bruxism)

Jenis ini paling umum terjadi dan terjadi saat seseorang tidur. Orang yang mengalami bruxism malam seringkali tidak menyadari tindakan tersebut kecuali jika ada tanda-tanda yang jelas seperti gigi yang aus atau rasa sakit di rahang dan kepala setelah bangun tidur.

Tantangan lain dari bruxism saat tidur adalah orang tidak menyadari betapa kuatnya mereka mengatupkan rahang dan gigi. Mereka dapat menggunakan tenaga hingga 250 pon. Ini juga bisa menyebabkan sakit kepala.

2. Bruxism Siang (Diurnal Bruxism)

Bruxism siang terjadi saat seseorang terjaga dan dapat disadari. Biasanya ini terkait dengan masalah emosional. Ini sering kali terjadi sebagai respons terhadap stres, kecemasan, atau ketegangan.

Pada kasus ini, orang mungkin menggertak gigi secara sadar ketika mereka merasa tertekan. Begitu juga dengan berkonsentrasi pada sesuatu.

Bruxism saat sadar sering kali tidak memerlukan pengobatan, jika Anda cenderung menyadarinya dan menghentikannya. Manajemen stres dapat membantu untuk mengurangi frekuensinya.

Pria dan wanita mengalami bruxism pada tingkat yang hampir sama. Jika memiliki riwayat keluarga yang suka menggeretakkan gigi, Anda mungkin menghadapi risiko lebih tinggi.

Faktor risiko lainnya meliputi tipe kepribadian, seperti orang yang sangat bersemangat mungkin lebih rentan untuk menggeretakkan gigi, merokok dan penggunaan kafein, dan mengonsumsi obat anti cemas tertentu.

Untuk mengenal apa itu bruxism, ketahui juga kondisi ini pada anak mungkin tidak menyebabkan kerusakan jangka panjang. Gigi dan rahang anak-anak berubah dengan cepat, dan mereka mungkin akan mengatasi bruxism ketika kehilangan gigi susunya.

Namun, beberapa anak terus menggeretakkan gigi hingga usia remaja. Berapapun usianya, menggertakkan gigi pada anak dapat menyebabkan sakit kepala, sakit rahang, gangguan TMJ (rahang klik dan masalah lainnya), dan keausan pada gigi.

Meskipun stres adalah penyebab utama bruxism pada orang dewasa, hal ini biasanya tidak terjadi pada anak-anak. Menggeretakkan gigi pada anak dapat disebabkan oleh alergi, gigi tidak sejajar, iritasi mulut, apnea tidur obstruktif, dan keturunan. Oleh karena itu, berbicara dengan penyedia layanan kesehatan atau dokter gigi itu diperlukan.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Fakta Bruxism, Kondisi Menggertakkan Gigi Saat Tidur

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya