SOLOPOS.COM - Ilustrasi berhaji atau umrah. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Untuk meminta hujan di musim kemarau panjang, umat Islam bisa membaca doa istisqa sesuai yang diajarkan Nahdlatul Ulama (NU).

Kemarau yang berkepanjangan ini mengakibatkan kekeringan terjadi di mana-mana. Bahkan, hal ini juga membuat kebakaran hutan di berbagai titik, seperti lereng Gunung Sumbing dan Gunung Merbabu beberapa waktu lalu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Tak berhenti di situ, kemarau panjang juga bisa berimbas dengan kejadian kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Indonesia, seperti TPA Putri Cempo di Solo, TPA Jatibarang di Semarang, TPA Pesalakan di Pemalang, hingga TPA Sarimukti di Bandung.

Untuk mengatasi kemarau yang berkepanjangan ini, umat Islam bisa membaca doa istisqa untuk meminta hujan. Namun, menurut Nahdlatul Ulama dalam laman resminya, NU online, doa istisqa baiknya diawali dengan doa kurab yang bunyinya sebagai berikut.

Laa ilaaha illallaahul ‘azhiimul haliimu, laa ilaaha illallaahu rabbul ‘arsyil ‘azhiimi, laa ilaaha illallaahu rabus samaawaati wa rabbul ardhi wa rabbul ‘arsyil kariimi.

Artinya: Tiada Tuhan selain Allah yang agung dan santun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Arasy yang mulia.

Kemudian, dilanjutkan dengan bacaan berikut ini.

Yaa hayyu, ya qayyuuumu, bi rahmatika astaghiitsu.

Artinya: Wahai Zat yang maha hidup dan maha tegak, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan.

Sebelum membaca doa istisqa untuk meminta hujan, juga disarankan membaca doa ini.

Allaahumma, rabbanaa, aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaaban naari.

Artinya: Ya Allah, Tuhan kami. Berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Selamatkanlah kami dari siksa neraka.

Baru kemudian membaca doa istisqa untuk meminta hujan berikut ini.

Doa Istisqa untuk Meminta Hujan

Allaahummasqinaa ghaitsan mughiitsan hanii’an marii‘an (lan riwayat murii‘an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan daa’iman.

Artinya: Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi.

Allaahummasqinaal ghaitsa, wa laa taj‘alnaa minal qaanithiin.

Artinya: Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan.

Allaahumma inna bil ‘ibaadi wal bilaadi wal bahaa’imi wal khalqi minal balaa’i wal juhdi wad dhanki maa laa nasykuu illaa ilaika.

Artinya: Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu.

Allaahumma anbit lanaz zar‘a, wa adirra lanad dhar‘a, wasqinaa min barakaatis samaa’i, wa anbit lanaa min barakaatil ardhi.

Artinya: Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu.

Allaahummarfa‘ ‘annal jahda wal juu‘a wal ‘uraa, waksyif ‘annal balaa’a maa laa yaksyifuhuu ghairuka.

Artinya: Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu.

Allaahumma innaa nastaghfiruka, innaka kunta ghaffaaraa, fa arsilis samaa’a ‘alainaa midraaraa.



Artinya: Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya