SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak makan. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Pakar gizi komunitas lulusan Universitas Indonesia Dr Tan Shot Yen berpendapat anak melepeh makanan atau melakukan gerakan tutup mulut bisa jadi karena masalah tekstur makanan yang tak lagi ingin makanan lembek. Simak ulasannya di tips parenting kali ini.

“Anak sudah enggak mau lagi makan bubur becek. Anaknya sudah mau makanan padat. Jadi harus bikin supaya konsistensinya padat tetapi masih halus. Itu adalah tahapan anak naik tekstur,” ujar dia dikutip dari Antara pada Jumat (6/10/2023).

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Tan Shot Yen lalu mengatakan penyebab lain anak melepeh makanan dan melakukan gerakan tutup mulut yakni sariawan dan karies gigi akibat orang tua lupa menyikat gigi anak mereka.

Menurut dia, walau gigi anak baru tumbuh satu atau dua tetap harus disikat dengan pasta gigi mengandung flouride.

Selanjutnya, apabila anak belum bisa berkumur, orang tua bisa membantu mengelap mulut anak dengan handuk hangat atau air hangat.

“Anaknya tidak bisa berkumur? Tidak usah dikumurin tetapi cukup dilap dengan handuk hangat, air hangat,” kata dia.

Rutinitas merawat gigi, sambung Tan Shot Yen membuat anak tak akan rewel saat giginya tumbuh karena tidak terjadi infeksi akibat rongga mulutnya terjaga dengan baik sejak dini.

“Lalu kalau anak tukar gigi umur enam tahun, tujuh tahun, gigi susunya masih istimewa bukan penuh dengan karies. Anak yang dengan karies itu rentan tidak mau makan. Dan anak yang tidak mau makan dikira ibunya kurang vitamin,” demikian kata dia.

Setelah tahu penyebab kebiasaan anak melepeh makanan, ketahui juga ketahui pula gerakan tututp mulut anak. Berbicara tentang penyebab gerakan tutup mulut (GTM), menurut penelitian yang dilakukan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), diketahui perilaku makan yang tak benar atau pemberian makanan yang tidak sesuai usia menjadi penyebab tersering.

IDAI berpendapat, seringkali hal ini terjadi sejak fase penyapihan atau waktu dimulainya pemberian makanan pendamping ASI (MPASI).

Menurut IDAI, pemberian makan yang benar harus memperhatikan beberapa hal seperti tepat waktu, kuantitas dan kualitas makanan, kebersihan penyiapan dan penyajian makanan serta harus sesuai dengan tahapan perkembangan anak.

Selain itu, pemberian makanan sesuai tahapan perkembangan anak mencakup tekstur makanan dan perbandingan makanan padat serta cair.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya