SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak mendapatkan vaksin oral. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Ketahui efek samping pemberian imunisasi tetes saat PIN Polio 2024 kali ini. Untuk menjaga kesehatan anak, simak ulasannya di tips parenting kali ini.

Imunisasi polio merupakan salah satu upaya untuk melindungi tubuh dari penyakit polio. Penyakit ini termasuk penyakit berbahaya dan dapat dialami siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada balita. Oleh karena itu, setiap orang tua perlu mencegah dan mewaspadai penyakit  ini.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Polio merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus polio. Penyebaran virus ini umumnya terjadi melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi virus polio atau kontak langsung dengan tinja penderita polio.

Sebelum mengetahui efek samping imunisasi polio tetes dalam PIN 2024 kali ini, ketahui terlebih dahulu penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, bahkan kematian. Oleh karena itu, imunisasi polio menjadi salah satu cara yang efektif untuk mencegah penyakit polio dan komplikasi yang dapat terjadi.
Jenis Imunisasi Polio

Imunisasi polio bertujuan untuk membuat seseorang kebal terhadap virus polio. Caranya adalah melalui pemberian vaksin polio. Vaksin ini dianggap efektif dalam mencegah penularan dan memicu kekebalan agar tubuh terlindungi dari infeksi virus polio.

Jenis imunisasi polio yang wajib diberikan adalah imunisasi polio tetes atau oral polio vaccine (OPV) dan imunisasi polio suntik atau inactivated polio vaccine (IPV).

OPV menggunakan virus polio yang sudah dilemahkan dan diberikan dengan cara diteteskan ke mulut. Sementara itu, IPV menggunakan virus polio yang dinonaktifkan dan diberikan melalui suntikan di lengan atas atau paha.

Dikutip dari alodokter.com pada Selasa (16/1/2024), vaksin polio perlu diberikan sebanyak 4 kali, yaitu saat bayi baru lahir dan ketika bayi berusia 2, 3, serta 4 bulan. Jenis imunisasi polio pertama yang dianjurkan bagi bayi baru lahir adalah OPV. Untuk imunisasi berikutnya, boleh diberikan OPV kembali atau berbeda dalam bentuk IPV.

Hanya, setiap anak setidaknya disarankan untuk memperoleh 2 dosis IPV sebelum usia 1 tahun. Selain itu, bayi berusia 18 bulan juga disarankan untuk mendapatkan imunisasi polio booster. Tujuannya adalah untuk memperkuat dan menjaga kekebalan tubuh terhadap virus polio yang mungkin menurun.

Selain untuk anak, imunisasi polio bagi orang dewasa juga tetap perlu dilakukan, terutama bagi siapa pun yang berisiko tinggi terinfeksi polio.

Ada beberapa efek samping yang dapat dirasakan anak setelah mendapatkan imunisasi polio dalam PIN 2024, baik yang diberikan secara oral/tetes maupun suntik. Setelah IPV, kemungkinan akan timbul kemerahan di area suntikan. Anak juga bisa mengalami demam ringan. Demam ini dapat diatasi dengan memberikan paracetamol sesuai anjuran dokter.

Meski jarang terjadi, OPV yang diberikan melalui tetes mulut dapat menyebabkan diare pada anak. Agar aman dan tidak menyebabkan efek samping yang berbahaya, sebaiknya konsultasi lebih dulu ke dokter sebelum imunisasi dilakukan.

Sementara itu jika anak pernah mengalami reaksi alergi berat terhadap imunisasi polio suntik atau IPV, ia pun dianjurkan untuk tidak mendapatkan IPV lagi. Selain itu, anak yang alergi terhadap kandungan antibiotik polimiksin B, streptomisin, atau neomisin, juga disarankan tidak menerima imunisasi polio suntik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya