SOLOPOS.COM - Salah satu hasil olahan jengkol. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Hindari makan jengkol berlebihan karena ternyata ada bahaya mengintai tubuh. Apa saja? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Archidendron pauciflorum atau disebut jengkol adalah makanan yang sangat populer di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.  Di Indonesia, biji bulat pipih tersebut bisa langsung dimakan atau diolah menjadi berbagai jenis makanan, seperti semur, sambal goreng, emping, atau sebagai campuran dalam rendang.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI

Ada banyak sekali nutrisi penting di dalam jengkol antara lain vitamin A dan B, zat besi, kalsium, serta fosfor. Karena itu, jengkol bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, mempercepat penyembuhan luka, dan masih banyak lagi.

Kendati begitu makan jengkol berlebihan bisa mendatangkan bahaya lantaran buah ini mengandung senyawa asam jengkolat yang bisa menyebabkan keracunan apabila terakumulasi terlalu banyak di dalam tubuh.

Berikut ini merupakan efek kebanyakan makan jengkol yang sebaiknya Anda waspadai dikutip dari klikdokter.com pada Jumat (15/9/2023):

1. Gangguan Pencernaan

Makan jengkol terlalu banyak bisa berbahaya, karena berisiko menyebabkan keracunan. Umumnya, seseorang akan menunjukkan gejala keracunan jengkol pada 5-12 jam setelah konsumsi.

Gejala yang timbul dapat berupa nyeri perut, mual, diare, muntah, nyeri saat berkemih, serta adanya darah pada urine.

Jika berlanjut terus, dapat terjadi gagal ginjal yang ditandai dengan tidak keluarnya air kemih atau air kemih yang keluar sangat sedikit.

Banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami keracunan jengkol, di antaranya daya tahan tubuh, keasaman lambung, jumlah jengkol yang dikonsumsi, usia biji jengkol, dan cara memasaknya.

Mengonsumsi biji jengkol mentah dan setengah matang juga diduga berperan dalam terjadinya keracunan jengkol. Pasalnya, asam jengkolat dalam biji jengkol mentah masih dalam keadaan utuh dan aktif.

2. Penyakit Ginjal

Bahaya makan jengkol berlebihan berikutnya yaitu bisa menyebabkan penyakit ginjal, meski kasusnya jarang.  Gejala awalnya berupa nyeri perut suprapubis dan obstruksi saluran kemih.

Penyebab hal tersebut belum diketahui pasti. Namun diduga terjadi karena pengendapan kristal asam jengkolat di sistem saluran kemih.

3. Bau Mulut

Bukan rahasia lagi kalau efek samping makan jengkol akan meninggalkan jejak tak sedap di mulut. Tapi, Anda dapat menyikat gigi dan berkumur setelah mengonsumsi jengkol untuk menghilangkan bau mulut tersebut.

Tak hanya itu, makan jengkol juga menyebabkan bau menyengat di urine selama beberapa waktu. Bau yang menyengat tersebut berasal dari kandungan asam jengkolat.

4. Kerusakan pada Hati

Sebuah penelitian dilakukan pada tikus yang diberikan ekstrak asam jengkolat terus-menerus.   Hasilnya ternyata pada pemeriksaan histopatologi ditemukan perlemakan hati pada tikus tersebut. Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai temuan ini.

5. Gangguan pada Jantung

Menurut penelitian, salah satu bahaya makan jengkol terlalu banyak adalah munculnya hipertrofi atau pembesaran jantung.

Kondisi tersebut kemungkinan disebabkan oleh kerja ekstra jantung untuk membersihkan asam jengkolat atau berbagai jenis zat toksik lainnya. Namun, penelitian tersebut dilakukan pada tikus sehingga belum diketahui efeknya pada manusia.

6. Gangguan pada Pankreas

Organ pankreas juga tampaknya dapat terpengaruh akibat kebanyakan makan jengkol.  Pankreas adalah bagian tubuh yang tugas utamanya adalah untuk memproduksi hormon insulin, sebuah hormon yang penting untuk metabolisme glukosa.

Terlalu banyak makan jengkol dapat menyebabkan hipertrofi pankreas, yang mengidentifikasikan bahwa pankreas bekerja sangat keras pada konsumsi jengkol. Beberapa jaringan pulau Langerhans pankreas juga terlihat mengalami kerusakan.

7. Bau Kentut yang Menyengat

Meski tidak tergolong bahaya, jengkol bisa menyebabkan kentut Anda beraroma lebih menyengat. Bau tersebut berasal dari bakteri usus yang menghasilkan zat sulfur ketika Anda mengonsumsi jengkol.

Peningkatan frekuensi kentut juga bisa Anda alami akibat makan jengkol terlalu banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya