SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak sakit batuk. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Kasus pneumonia yang awalnya terjadi China kini mulai menyebar ke Eropa. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Kasus pneumonia ini dianggap seperti kasus misterius, karena tiba-tiba menginfeksi banyak anak. Kondisi ini juga membuat rumah sakit di China kewalahan karena peningkatan pasien anak-anak.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Dilansir dari San.com dan Bisnis.com, Jumat (1/12/2023), kasus pneumonia anak di China memicu kekhawatiran baru akan terjadinya pandemi lainnya. Sementara para pejabat kesehatan dunia memantau situasi di China, kasus-kasus terus bermunculan dan melonjak di tempat lain di seluruh dunia.

“Kasus-kasus ini juga sedang menyebar ke seluruh Eropa. Denmark, Swedia dan Belanda baru-baru ini dilanda wabah serupa, dan pejabat kesehatan Denmark sudah mengatakan bahwa wabah ini telah mencapai tingkat epidemi,” seperti dikutip dari situs luar negeri.

Sementara itu, muncul video dari China yang menunjukkan bahwa para pekerja kesehatan mengenakan pakaian hazmat lengkap sedang menyemprotkan disinfektan ke seluruh sekolah, jalan, dan area publik lainnya, yang memiliki kesamaan dengan respons Tiongkok terhadap Covid-19.

Terkait kasus pneumonia di China ini, Pemerintah mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menggunakan masker wajah dan jarak sosial. Namun, ada juga para pakar China untuk melakukan lockdown.

Para pejabat kesehatan di China dan Eropa mengatakan anak-anak saat ini lebih rentan terserang penyakit paru-paru karena sempat mengalami lockdown di era Covid-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kasus-kasus pneumonia yang dilaporkan di China ini tidak menyerupai patogen baru apa pun, meskipun mereka terus menekan Tiongkok untuk meminta lebih banyak data dan informasi.

Para pejabat Tiongkok mengaitkan kasus-kasus ini dengan peningkatan kembali kasus-kasus tersebut pasca-lockdown, dan menepis kekhawatiran bahwa ini adalah virus yang benar-benar baru.

Sebelumnya, China menerapkan lockdown terpanjang dan terketat di dunia selama pandemi Covid-19, yang menurut WHO membuat anak-anak Tiongkok kehilangan kemampuan untuk mengembangkan antibodi alami terhadap penyakit musiman yang lebih umum.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Kasus Pneumonia Anak di China Mulai Menyebar ke Eropa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya