SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki di tempat tidur. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Orang tua sebaiknya mengetahui pada usia berapa anak perempuan dan laki-laki mulai tidur di kamar terpisah. Ya, sekali pun mereka kakak adik sebaiknya tetap ada pembagian kamar tersendiri. Simak ulasannya di tips parenting kali ini.

Bukan hanya mainan, pembagian kamar untuk si kecil juga perlu diperhatikan orang tua. Terutama bila kakak dan adik ini memiliki jenis kelamin yang berbeda. Saat masih kecil, mereka masih bisa berbagai kamar berdua. Namun, jika usia mereka sudah bertambah besar, orangtua perlu menyiapkan kamar tidur anak secara terpisah.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Sebagai orangtua, Anda tentu memahami jika anak laki-laki dan perempuan harus memiliki kamar tidur sendiri. Namun, masih banyak yang tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan hal ini.

Lalu pada usia berapa sebaiknya anak perempuan dan laki-laki tidur di kamar terpisah? Menurut  seorang konselor ahli di St. Louis, Emily Kircher-Morris, MA, MEd, PLPC, menjelaskan pendapatnya tentang hal ini.

“Tidak ada batas usia spesifik yang mengharuskan kakak adik yang berbeda jenis kelamin harus memiliki kamar sendiri. Ini tergantung pada keputusan orang tua dengan cara memantau perkembangan mereka secara langsung,”  jelas Morris dikutip dari hellosehat.com pada Rabu (17/1/2024).

Umumnya, orang tua akan memisahkan kamar tidur anak ketika mereka mencapai pubertas. Namun, menurut National Society for the Prevention of Cruelty to Children, anak yang berbeda jenis kelamin disarankan tidak berbagai kamar yang sama saat salah satunya berusia 10 tahun ke atas.

Mungkin masih ada orangtua yang membiarkan anaknya yang berbeda jenis kelamin memiliki kamar tidur yang sama. Biasanya terhambat karena tidak ada ruang untuk membuat kamar baru.

Setelah tahu pada usia berapa anak perempuan dan laki-laki tidur di kamar terpisah, ketahui pula manfaatnya berikut ini:

1. Anak butuh ruang sendiri

Sedari kecil, anak-anak harus diajari untuk memiliki ruang untuk diri sendiri. Terutama, jika anak sudah pubertas. Pada saat itu, anak mulai mengalami berbagai perubahan pada tubuhnya.

Ini membuatnya sulit merasa nyaman jika berbagi kamar dengan orang lain, termasuk dengan adik atau kakaknya. Mereka juga sudah mulai memiliki privasi yang  perlu dihormati oleh anggota keluarga yang ada di rumah.

Ia bisa mengerjakan PR dengan tenang, menghias dan menata kamar sesuka hati tanpa harus berselisih dengan saudaranya, dan memberinya tempat ketika ia ingin sendiri.

2. Melatih hidup mandiri dan berani

Memiliki kamar tidur sendiri mengajari anak untuk berani tidur sendiri. Jika sudah terbiasa, anak mungkin akan menemukan cara sendiri untuk membuat diri mereka nyaman ketika tidur.  Selain itu, dengan kamar tidur yang dipisah seperti ini akan membuat anak lebih bertanggung jawab terhadap diri dan kamarnya.

Melalui tugas kecil seperti membereskan tempat tidur, mematikan lampu kamar, dan menyapu atau mengganti selimut bisa mengajarkan anak untuk melakukan pekerjaan rumah. Tidak terlepas dari laki-laki maupun perempuan, pekerjaan rumah seperti ini akan berguna kelak untuk dirinya sendiri.

3. Menghindari anak bertindak agresif secara seksual

Semakin bertambah usia anak, baik perkembangan, perilaku, dan pemikiran anak akan berubah. Dengan kamar tidur yang dipisah, Anda juga dapat mencegah anak bertindak agresif secara seksual.

Ini juga memberi batasan pada anak untuk menjaga dan menutupi bagian tubuhnya yang tidak boleh dilihat atau disentuh orang lain, termasuk adik atau kakaknya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya