SOLOPOS.COM - Ilustrasi murid-murid TK bermain. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Orang tua sebaiknya mengetahui usia ideal anak masuk sekolah agar si kecil benar-benar siap secara mental dan fisik. Untuk menjaga kesehatan mental si kecil, simak ulasannya di tips parenting kali ini.

Dikutip dari halodoc.com pada Selasa (30/1/2024), sebuah penelitian menyebut bahwa anak yang “dipaksa” sekolah di usia dini berpotensi mengalami gangguan kejiwaan. Sebab ia harus memasuki dunia yang sebenarnya tidak sesuai dengan usianya. Nyatanya gangguan yang mungkin dialami tak hanya sebatas masalah sosial.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Ada risiko gangguan psikologis yang mungkin dialami anak yang belum cukup umur saat harus sekolah. Yaitu Attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) alias sindrom hiperaktif. ADHD merupakan gangguan pada perkembangan otak yang bisa membuat anak hiperaktif, impulsif, dan sulit memusatkan perhatian. Karena perilaku tersebut, beberapa orang menganggap anak ADHD nakal dan sulit diatur.

Karena itu orang tua perlu mengetahui usia ideal anak masuk sekolah. Dikutip dari hellosehat.com, pada tingkat bermain, seperti taman kanak-kanak (TK), umumnya anak bisa sekolah mulai usia 4 tahun.

Sementara untuk sekolah dasar (SD) yang wajib, usia anak untuk mulai sekolah anak paling tidak sudah masuk 6-7 tahun.  Lalu, kapan usia anak sebaiknya mulai sekolah? Waktu dan usia untuk memasukkan anak ke sekolah bisa didasari pada kesiapan psikososial serta keinginan anak bersekolah.

Umumnya, anak sudah menunjukkan ketertarikannya untuk bersekolah saat ia berusia 3 tahun-4 tahun. Pada usia ini, anak sudah bisa mengungkapkan sendiri keinginan untuk bersekolah karena melihat keluarga atau teman-temannya bersekolah.

Bila ini terjadi, orang tua harus peka dan memberi dukungan pada anak untuk sekolah. Selain berupaya untuk menumbuhkan rasa ingin bersekolah, orang tua juga perlu mempertimbangkan faktor kesiapan anak guna menentukan usia ideal masuk sekolah.

Apa saja yang perlu diperhatikan? Berikut beberapa faktor kesiapan anak masuk sekolah yang perlu diperhatikan:

1. Kesiapan psikososial

Psikososial berarti psikologi dan sosial. Ini meliputi mental, emosional, dan kognitif, termasuk cara berpikir dan perilaku, serta sosial anak.  Artinya, orang tua harus memperhatikan apakah anak sudah siap dan memiliki kemampuan yang matang secara psikologis dan sosialnya.

Pada faktor kesiapan ini, setidaknya anak sudah memiliki kemampuan berikut:

– Mengelola emosi anak.
– Mengikuti arahan dan instruksi.
– Fokus pada tugas.
– Mengatasi tekanan dari lingkungan sekolah yang baru.
– Memahami peraturan.
– Keterampilan berpikir dasar.
– Menunggu dan bergiliran.
– Berbicara dengan jelas pada orang dewasa.
– Mengatakan apa yang dibutuhkan.
– Bergaul dengan anak lain, termasuk anak berbagi dengan temannya.
– Anak berempati dengan orang lain.
– Menunjukkan sopan santun.
– Bermain secara mandiri atau dengan anak lain.

2. Kesiapan fisik

Untuk mendapatkan usia ideal anak masuk sekolah, orang tua juga perlu melihat perkembangan fisik dan motorik. Pastikan seberapa baik perkembangan motorik si kecil.

Misalnya, apakah anak dapat memegang pensil, membalik halaman buku, memotong kertas menggunakan gunting, menggambar hal-hal yang sederhana, atau bahkan hanya sekedar berpakaian sendiri.  Selain itu, perhatikan pula bagaimana koordinasi tubuh atau fisiknya, seperti apakah ia mampu berlari, melompat, memanjat, dan bermain bola.

Hal-hal tersebut merupakan kemampuan dasar yang dibutuhkan untuk mendukung prestasi anak di sekolah.  Untuk mendukung perkembangan si kecil usia prasekolah, jangan lupa untuk terus memberikan nutrisi lengkap guna mendukung kesiapan belajarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya