SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak perempuan. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Setiap tanggal 11 Oktober diperingati sebagai Hari Anak Perempuan Sedunia atau International Day of the Girl Child yang tahun ini mengambil tema Invest in Girls’ Right: Our Leadership, Our Well-being. Lalu bagaimanakah sejarahnya?

Sebelumnya ketahui terlebih dahulu bahwa perayaan yang diselenggarakan oleh UNICEF dan Plan International, acara tahun 2023 ini bertujuan untuk mempertemukan remaja perempuan dengan para pembela hak-hak mereka, termasuk para pemimpin PBB, LSM, dunia usaha, dan pemerintah. Acara ini menunjukkan dunia di mana anak perempuan secara aktif mempengaruhi kebijakan pemerintah, praktik bisnis, dan prioritas penelitian.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Sejarah Hari Anak Perempuan Sedunia kali pertama bermula dari sebuah konferensi di Beijing. Pada  1995 pada Konferensi Dunia tentang Perempuan di Beijing, negara-negara dengan suara bulat mengadopsi Deklarasi dan Platform Aksi Beijing – cetak biru paling progresif yang pernah ada untuk memajukan hak-hak tidak hanya perempuan tetapi juga anak perempuan. Deklarasi Beijing adalah deklarasi pertama yang secara khusus menyerukan hak-hak anak perempuan.

Dikutip dari laman PBB, Rabu (11/10/2023), pada  19 Desember 2011, Majelis Umum PBB mengadopsi Resolusi 66/170 yang menyatakan tanggal 11 Oktober sebagai Hari Anak Perempuan Internasional, untuk mengakui hak-hak anak perempuan dan tantangan unik yang dihadapi anak perempuan di seluruh dunia.

Hari Anak Perempuan Dunia memusatkan perhatian pada kebutuhan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi anak perempuan dan untuk mendorong pemberdayaan anak perempuan dan pemenuhan hak asasi mereka.

Remaja perempuan mempunyai hak atas kehidupan yang aman, terdidik, dan sehat, tidak hanya pada tahun-tahun kritis pertumbuhan mereka, namun juga pada saat mereka beranjak dewasa menjadi perempuan. Jika didukung secara efektif pada masa remaja, anak perempuan mempunyai potensi untuk mengubah dunia – baik sebagai anak perempuan yang berdaya saat ini maupun sebagai pekerja, ibu, wirausaha, mentor, kepala rumah tangga, dan pemimpin politik di masa depan.

Investasi dalam mewujudkan kekuatan remaja perempuan menjunjung tinggi hak-hak mereka saat ini dan menjanjikan masa depan yang lebih adil dan sejahtera, di mana separuh umat manusia merupakan mitra setara dalam menyelesaikan masalah perubahan iklim, konflik politik, pertumbuhan ekonomi, pencegahan penyakit, dan keberlanjutan global.

Anak perempuan mendobrak batasan dan hambatan yang ditimbulkan oleh stereotip dan eksklusi, termasuk yang ditujukan kepada anak-anak penyandang disabilitas dan mereka yang tinggal di komunitas yang terpinggirkan. Sebagai wirausaha, inovator, dan penggagas gerakan global, anak perempuan menciptakan dunia yang relevan bagi mereka dan generasi mendatang.

Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 dan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang diadopsi oleh para pemimpin dunia pada  2015, mewujudkan peta jalan menuju kemajuan yang berkelanjutan dan tidak meninggalkan siapa pun.

Mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan merupakan bagian integral dari 17 tujuan tersebut. Hanya dengan memastikan hak-hak perempuan dan anak perempuan di seluruh tujuan, kita akan mencapai keadilan dan inklusi, perekonomian yang bermanfaat bagi semua orang, dan melestarikan lingkungan bersama kita sekarang dan untuk generasi mendatang.

Dilansir dari laman resmi The United Nations Children’s Fund (UNICEF), tema Hari Anak Perempuan Sedunia 11 Oktober 2023 adalah Invest in Girls’ Right: Our Leadership, Our Well-being yang berarti Investasikan Hak-hak Perempuan: Kepemimpinan Kita, Kesejahteraan Kita.

Di tahun 2023-2024, UNICEF fokus dalam lima aksi berikut:

1. Memusatkan perhatian pada perlindungan serta promosi hak anak-anak perempuan

2. Mengakui, merayakan, dan mendukung kepemimpinan perempuan muda

3. Mengenalkan dan memperluas sektor-sektor yang mendukung kesejahteraan remaja perempuan

4. Memastikan informasi, layanan, dan sistem berbasis ramah anak-anak perempuan

5. Melakukan perubahan struktural untuk meningkatkan pendanaan bagi anak-anak perempuan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya